Posted in

110 KEPALA NEGARA AKAN HADIRI COP 15

thumbnail

 

Membangun Hopenhagen di Copenhagen

Perdana Menteri Denmark memastikan sekitar 110 kepala negara akan hadir di COP 15. Sesuatu yang belum pernah terjadi di COP sebelumnya. Dia menyebutkan kehadiran 110 kepala negara ini mencerminkan kebulatan tekat dari seluruh pemimimpin negara untuk bertindak melawan perubahan iklim.

“Ibu saya memegang adik laki-laki saya, kakak saya memegang adik perempuan saya. Angin dan hujan begitu lebat dan air pasang telah merendam tepian. Kami masukkan kaki kami ke dalam lumpur sehingga kami tidak hanyut ke dalam pasang. Ketika ketinggian air telah sedada ayah saya, kami putuskan untuk memanjat pohon. Tiba-tiba pohon itu jatuh karena angin begitu kuat. Setelah itu saya terpisah dari ayah dan ibu saya”

 

Laporan Andi Noviriyanti, Copenhagen

[email protected]

 

            “Saya memegang erat sebatang pohon dan mengapung bersamanya. Hujan begitu kuat dan terasa menyakitkan punggung saya. Saya mengapung sepanjang malam dan ketakutan. Saya tak dapat menemukan ibu, ayah dan adik perempuan saya” ucap Yvo de Boer, Sekretaris Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC – Konvensi Perubahan Iklim Sedunia) memulai pidatonya di hari pertama Conference of the Parties (COP 15) UNFCCC di Bella Centre, Copenhagen, Denmark, Senin (7/12) pagi waktu setempat.

            Kata-kata itu, tambah Yvo de Boer, adalah ucapan Nyi Lay, bocah lelaki berumur enam tahun seusai menghadapi badai topan yang sangat merusak. Beberapa bulan kemudian, Nyi Lay dipertemukan dengan kakak dan neneknya melalui Save the Children’s Family Tracing Programme. Namun, malangnya, tidak ada kabar tentang orang tuanya dan adik laki-lakinya.

”Saya rindu mereka dan selalu berddoaa mereka masih hidup” ucap Yvo de Boer mengulang ucapan Nyi Lay, sembari mengingatkan para peserta konvensi, bahwa kehadiran mereka di konvensi tersebut adalah untuk mencegah kejadian yang menimpa Nyi Lay tidak berulang.

            Dalam konvensi dua minggu tersebut (7-18 December), Yvo de Boer berharap tiga hal yang harus dihasilkan. Pertama, kesepakatan untuk mendorong implementasi dari tindakan mitigasi, adaptasi, pembiayaan, teknologi, REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation in Developing Countries) dan peningkatan kapasitas.

            Kedua, komitmen dan tindakan penurunan emisi yang ambisius. Termasuk di dalamnya komitmen untuk pembiayaan 10 miliar USD setiap tahun dan juga pembiayaan jangka panjang. Ketiga, berbagi visi dalam menyiapkan aksi jangka panjang. 

            Senada dengan harapan ambisius Yvo de Boer, Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen, Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Dr Rajendra Pachauri, dan Walikota Copenhagen Ritt Bjerregård juga mengungkapkan harapan-harapan penuh ambisius dalam pidato mereka di pembukaan COP 15.

            Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen menyatakan sekitar 110 kepala negara akan ikut hadir menutup konvensi tersebut.  “Ini belum pernah terjadi. Ini mencerminkan kebulatan tekat untuk melawan perubahan iklim. Para pemimpinmu datang ke sini, tidak saja untuk bicara. Mereka datang untuk bertindak. Tidak saja menyepakati sesuatu, tetapi juga untuk menyetujui kesepakatan yang efektif. Copenhagen akan menjadi Hopenhagen (hope = harapan),” ungkap  Løkke Rasmussen.

            Sementara itu, Dr Rajendra Pachauri, dalam pidatonya mengungkapkan berdasarkan The Fourth Assesment Report (AR4) IPCC, bila tidak dilakukan mitigasi maka kemungkinan hilangnya laut es pada akhir  abad 21. Kemudian meningkatnya fkekwensi panas ekstrim, gelombang panas, hujan sangat lebat, intensitas topan tropis. Termasuk menurunkan sumber air bersih dan sekitar 20-30 persen spesies diprediksi punah.

            Dr Ranjendra berharap konvensi juga akan memprioritaskan pembiayaan proyek adaptasi di wilayah yang rentan. Konvensi tersebut juga harus melakukan aksi mitigasi dalam skala besar. Semoga Copenhagen menjadi Hopenhagen !***

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.