Posted in

ATASI KEMEROSOTAN SPESIES LIPI LAKUKAN METODA PENETAPAN MASA PANEN

thumbnail – Berdasarkan data International Union for the Conservation of Nature (IUCN) tahun 2009, jumlah spesies tumbuhan di Indonesia yang termasuk kategori kritis (crytically), genting (endangered) dan kategori rawan (vulnerable) mencapai sekitar 386 spesies.

Angka ini menempatkan Indonesia pada urutan keempat yang memiliki jumlah tumbuhan terancam setelah Ekuador, dengan jumlah tumbuhan terancamnya sebanyak 1.835 spesies.
Spesies-spesies tumbuhan di Indonesia yang paling banyak mengalami kemerosotan adalah sebanyak 44 family, di mana jumlah tersebut sebagian besar disandang oleh spesies dari family Dipterocarpaceae yakni sebesar 37 persen dari total spesies yang kritis.
Umumnya, spasies tersebut adalah spesies tanaman yang berada pada kawasan dataran rendah. Hal ini disebabkan oleh konversi lahan dan pembalakan, dan juga tidak adanya perlindungan hukum bagi tanaman tersebut.
Hal ini sangat berbeda dengan tanaman yang berada pada daerah dataran tinggi, gambut dan kerangas. Mereka dilindungi oleh banyak peraturan seperti UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi dan UU No 7 tahun 1999 tentang Tanaman yang dilindungi.
“Untuk itu, saat ini kami melakukan penentuan masa panen bagi spesies yang akan dikonservasi, yang juga bekerjasama dengan NGO, Universitas dan juga para pengusaha, untk mendapatkan data berkembang atau tidaknya spesies tersebut,” demikian dikatakan oleh Tukirin Partomihardjo dari Pusat Penelitian Biologi LIPI pada Workshop Penetapan Spesies Prioritas Konservasi : Dipterocarpaceae & Thymelaeaceae di Gedung Pendidikan Konservasi, PKT Kebun Raya Bogor, Bogor (27/9/10).
Ia mengharapkan metoda penentuan masa panen tersebut bisa bersifat permanen. Dan pihaknya juga akan tetap melakukan monitoring penetapan kuota pada daerah-daerah yang potensial.
Selain itu, untuk mengembalikan habitat tanaman yang dianggap mengalami penurunan tersebut, semenjak empat tahun yang lalu Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor melakukan aksi konservasi terhadap 16 Family tanaman yang hampir punah. ke 16 Family tersebut, rata-rata berjenis tanaman Palm.
Sejauh ini, telah dilakukan konservasi terhadap enam Family, yakni empat Family pada tahun 2009 dan dua Family pada tahun 2010 ini seperti Dipterocarpaceae dan Thymelaeaceae.
“Kita menargetkan sebanyak 16 Family hingga tahun 2014 mendatang. Artinya kita targetkan sebanyak dua Family pada tiap tahunnya,” demikian dikatakan oleh Didik Widyatmoko dari UPT PKT Kebun Raya Cibodas LIPI.
Namun, sambung Didik, untuk melakukan upaya konservasi tersebut, banyak mengalami kendala, utamanya persoalan mengenai biaya.
Menurutnya, untuk melakukan konservasi pada satu jenis Family, membutuhkan dana sebesar Rp50 juta.
“Artinya kita butuh sekitar Rp400 juta untuk melakukan konservasi pada 16 Family ini,” ujarnya.(teddy setiawan)

 

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.