Posted in

MENEBAK BANJIR DAN LONGSOR

thumbnailJakarta – Bencana alam dapat dikenali lebih dini. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tanda-tanda akan terjadinya bencana tersebut. Contohnya jika akan terjadinya sebuah bencana banjir, biasanya ditandai dengan keruhnya air sungai.

 

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Direktur Pengurangan Resiko dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir dan longsor dapat dikenal lebih dini melalui berbagai cara.

Bencana banjir, biasanya terjadi apabila terjadi hujan secara terus menerus dan dengan kondisi curah hujan lebat selama paling tidak dua jam. Apabila kemudian air terlihat dangkal saja, berarti perlu dicurigai terjadi longsor yang menyebabkan pembendungan badan sungai.  “Ini menandakan adanya pembendungan air di hulu sungai yang akan menyebabkan bencana banjir terjadi,” papar Sutopo, Kamis (7/10/10).

Jadi, agar tidak berdampak secara serius, baik itu korban jiwa dan harta, ada baiknya masyarakat mengenal tanda-tanda ini,” kata Sutopo.

Lebih jauh, pakar pergerakan tanah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari menegaskan adanya kemungkinan longsor apabila gempa akibat geseran lempengan atau gunung meletus terjadi.Namun dengan catatan longsor potensial terjadi bila gempa mencapai kekuatan paling tidak magnitude lima.

“Longsor pada tanah biasanya terjadi karena tanah telah mengalami kejenuhan dalam menyerap air. Selain itu juga karena getaran akibat gempa atau gunung meletus yang berkekuatan hingga skala lima,” papar Adrin.

Selain mengenal tanda-tanda bencana lebih dini, ia juga menghimbau pada masyarakat, agar masyarakat juga saling menginformasikan kepada siapa saja jika melihat adanya tanda-tanda akan terjadi bencana alam tersebut.

Sebab, penanganan bencana ini tidak hanya dilakukan oleh aparatur negara saja. Melainkan juga harus dibantu oleh masyarakat,” ujarnya.

Saat ini pihaknya telah melakukan berbagai sosialisasi di lapangan, baik dalam bentuk mengenal tanda-tanda akan terjadinya bencana, maupun cara penanggulangan pertama pada daerah yang kena bencana. (teddy setiawan)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.