Posted in

GREENPEACE: SELAMATKAN HUTAN BUKAN UNTUK EROPA DAN AMERIKA

thumbnailJakarta – Greenpeace menghimbau pemerintah Indonesia untuk membalikan arus krisis lingkungan dengan mengadopsi jalur pembangunan hijau dari dampak buruk perubahan iklim serta membantu negara ini untuk melakukan pembangunan dan meraih kesejahteraan tanpa harus menghancurkan warisan kekayaan alamnya.

Demikian disampaikan oleh Kepala Perwakilan Indonesia Greenpeace Asia Tenggara, Nur Hidayati di Jakarta, (11/10/10).

Dikatakan Hidayati, menghentikan perusakan hutan adalah upaya yang paling efektif dan paling cepat dalam mengurangi emisi karbon global sekaligus memastikan keselamatan dan masa depan ribuan spesies serta masyarakat Indonesia.

“Kita mencoba untuk mempertahankan sisa hutan yang ada ini untuk keselamatan kita sendiri, bukan untuk orang Eropa atau Amerika,” ujar Hidayati.

Ia menilai isu deforetasi adalah isu yang sangat penting di Indonesia. Sebab, deforestasi adalah sebagai penyumbang 80persen gas rumah kaca di Indonesia.

Dampak lain dari deforestasi, tambahnya, dapat dilihat dari konflik antar manusia dan hewan di beberapa tempat di Indonesia sangat tinggi sekali. Hal ini disebabkan oleh makin sempitnya tempat bagi hewan tersebut. “Jadi, yang harus dilakukan adalah memberikan tempat yang lebih luas bagi mereka,” ujarnya.

Selain penyelamatan hutan, imbuhnya, dalam meminimalisir dampak perubahan iklim, diperlukan juga peningkatan penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan serta menerapkan pembangunan yang bersih, hijau dan berkelanjutan.

“Indonesia bisa menjadi pemimpin negara-negara berkembang lain dalam cara membangun dan memenuhi permintaan energi tanpa dampak negatif terhadap iklim dan masyarakat sekitar,” kata Hidayati.

Pada kesempatan itu, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, Bustar Maitar, mengatakan bahwa Asia tenggara adalah merupakan kawasan yang paling rentan terhadap perubahan iklim. “Kami mendorong unuk lebih gencar di sisi mitigasi maupun adaptasi,” ucapnya.

Ia menilai, pernyataan moratorium hutan pada tahun depan (2011) yang dikeluarkan oleh presiden adalah sebuah langkah kemajuan.

Ia mengharapkan, dalam moratorium hutan tersebut tidak hanya penghentian ijin baru. Akan tetapi, juga untuk mengevaluasi ijin yang telah lama dikeluarkan. “Saya pikir ini penting, untuk mendukung pembangunan yang lebih hijau. Jadi, jangan dipertentangkan dengan isu ekonomi” ujarnya.

Seruan ini dikeluarkan bersamaan dengan pengumuman kunjungan kapal Greenpeace Rainbow Warrior di Jakarta, awal minggu ini. (teddy setiawan)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.