Posted in

KESENJANGAN DANA IKLIM CAPAI 45 MILIAR DOLAR

thumbnailSIEJ, Durban- Krisis Eropa telah memperlebar kesenjangan dana perubahan iklim yang saat ini 22,5 miliar dolar, menjadi  45 miliar dolar pada 2015. Apa artinya untuk program perubahan iklim?

penelitian yang dilakukan konsultan Ernst & Young menunjukkan bahwa 10 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, memperlihatkan lebarnya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan dana untuk perubahan iklim mencapai 22 miliar Dolar, dan akan mencapai 45 miliar dolar pada tahun 2015.

Studi yang dilakukan tahun 2011 dan dipublikasikan akhir November lalu, antara lain dilakukan terhadap Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Afrika Selatan dan Jerman  itu menyimpulkan bahwa melebarnya kesenjangan disebabkan oleh krisis yang melanda Uni Eropa. Wawancara yang dilakukan terhadap 300 pemimpin bisnis dan perusahan multinasional di lebih dari 50 negara tersebut menunjukkan, 83 persen yakin bahwa dibutuhkan perjanjian multilateral untuk mengatasi kesenjangan tersebut, tetapi hanya 18 persen dari mereka yang yakin bahwa akan ada perjanjian baru tentang hal ini.

Global Climate Change and Sustainability Service Leader dari Ernst & Young Juan Costa Climent, mengatakan bahwa akibat dari kesenjangan ini berpengaruh pada ekonomi rendah karbon.” Hasil studi ini menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi akan berlanjut, sehingga target-target pembangunan rendah karbon semakin sulit dicapai.”

Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa dampak krisis Eropa telah memukul kesanggupan negara-negara di kawasan untuk mempertahankan komitmennye terhadap pendanaan perubahan iklim. Kesenjangan terbesar justru terjadi di negara Eropa dengan ekonomi relatif paling kuat yaitu Jerman, sebesar 8,3 miliar dolar, disusul Spanyol yang sedang menghadapi masalah pengangguran hampir separuh usia produktifnya,lalu Jepang dan Amerika Serikat, yang ketiganya diperkirakan mengalami kesenjangan hingga 6 miliar dolar. Sementara Inggris dan Prancis, sedikit lebih kecil yakni 5 miliar dolar.

Bila krisis Eropa, dan krisis hutang Amerika dan beberapa kawasan negara maju lainnya berlanjut, maka kondisi ini akan mengurangi kemampuan mereka untuk memenuhi komitmen  fast star finance yang mereka berikan pada COP15 di Copenhagen,  yakni 30 miliar dolar sampai tahun 2012. Krisis ini akan memukul pula Green Climate Fund yang ditargetkan mencapai 100 miliar dolar pertahun pada 2020.  (IGGM)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.