Posted in

REFORESTASI GUNUNG GEDE ATAS PERMINTAAN MASYARAKAT

Sukabumi- Reforestasi di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP) didasari atas kemauan masyarakat. Terbukti dengan berbagai aneka ragam jenis tumbuhan yang ditanam. Demikian kesimpulan yang didapatkan, setelah melakukan tinjauan lapangan di acara Green Wall Program yang dilakukan Balai TNGP, Conservation Internasional Indonesia (CII) dan Daikin di Nagrak, Sukabumi, Kamis (24/6).

Dalam pelaksanaannya, program reforestasi tersebut melibatkan 457 individu masyarakat yang berada di kawasan sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Selain itu, pemilihan jenis tanaman juga dilakukan oleh masyarakat sendiri. “Jadi ada beberapa jenis tanaman yang utama, seperti rasamala, puspa, manglid, suren, dan beberapa kombinasi tanaman buah yang berada di pinggir sebagai batas kawasan, seperti alpukat, jengkol, pete, yang ke semuanya merupakan permintaan dari masyarakat sendiri untuk ditanam. Jadi, program reforestasi ini sama-sama menguntungkan,” tandas Prsedident CII Jatna Supriatna.

Keterlibatan masyarakat dalam pemilihan jenis tanaman diungkapkan oleh Harianto, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Sukabumi.Menurutnya, masyarakat pada awalnya memang menggarap lahan tersebut di bawah Perum Perhutani. Namun, karena sekarang ini lahan tersebut beralih ke taman nasional, maka lahan yang tadinya produktif itu berubah menjadi lahan konservasi. Seandainya kegiatan masyarakat sama sekali dihentikan di areal tersebut, maka akan terjadi sebuah gejolak di dalam masyarakat.

Sejauh ini, pihak masyarakat sendiri menilai kegiatan reforestasi yang telah dilakukan di areal tersebut sangat baik dan tidak bermasalah. “Kegiatan ini sangat positif dan tidak ada masalah sama sekali dari masyarakat. Harapan ke depannya mudah-mudahan kegiatan ini berhasil dan mungkin sekian puluh tahun ke depan pemanfaatannya akan dirasakan oleh warga masyarakat,” tutur M. Maman, Kepala Desa Cihanyawar, Nagrak, desa di mana kegiatan reforestasi berlangsung.

Conservation International Indonesia (CII), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), dan Daikin Corporationmemang tengah meluncurkan reforestasi tahap ke tiga di areal perluasan sekitar TNGGP tersebut. Sejak tahun 2008, 150 hektar luas kawasan telah berhasil dihijaukan dengan jumlah 60.000 tanaman dan akan menjadi 200 hektar dengan jumlah 80.000 tanaman di tahun 2011.

“Dulu kawasan ini dikelola oleh Perum Perhutani, namun sekarang setelah menjadi kawasan konservasi telah ditanami oleh tanaman campuran. Kita akan coba terus menanam dan itu dilakukan secara bertahap. Saat ini, kawasan yang kita kerjasamakan berjumlah 200 hektar. Total semua kawasan yang sudah direstorasi kurang dari 1.000 hektar. Kita juga ada kegiatan-kegiatan dari pemerintah sendiri yang dikenal dengan istilah GERHAN atau Gerakan Rehabilitasi Lahan,” lanjut Harianto pada kesempatan serupa.(prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.