Posted in

INDONESIA BISA TERAPKAN GREEN CITY

Kota-kota di Indonesia bisa menerapkan konsep Kota Hijau atau Green City. Jakarta bisa dijadikan tolok ukur di Indonesia. Demikian benang merah seminar bertema “Greening The City: Menyemai Kebersamaan Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Menghijaukan Kota” yang diadakan di Jakarta, Senin (21/06).

Jakarta – Kota-kota di Indonesia bisa menerapkan konsep Kota Hijau atau Green City. Jakarta bisa dijadikan tolok ukur di Indonesia. Demikian benang merah seminar bertema “Greening The City: Menyemai Kebersamaan Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Menghijaukan Kota” yang diadakan di Jakarta, Senin (21/06).

Makin banyak kota di dunia yang menerapkan konsep Green City. Singapura salah satunya, kemudian menyusul tekad Jakarta untuk mencapai Kota Hijau menjelang Hari Ulang Tahun ke 483.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, penerapan Kota Hijau bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor. Total kendaraan bermotor di ibukota saat ini memang sudah mencapai 6,7 juta unit. Setiap harinya, 800-an unit motor bertambah menyesaki lalu lintas Jakarta.

Kita akan melakukan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor. Akan ada zona dan jam-jam tertentu di mana penggunaan kendaraan bermotor akan dibatasi atau dipermahal. Kita akan mulai membatasi kendaraan pribadi,” tandas Fauzi Bowo, saat seminar berlangsung.

Langkah lainnya untuk mencapai Green City adalah pengembangan bangunan hijau atau Green Building. Fauzi Bowo berujar bahwa apa yang kini tengah dilakukan di gedung Kedutaan Besar Austria dan pembangunan gedung Balaikota Jakarta blok G (Gedung Blok G) diharapkan dapat menjadicontoh bangunan hijau di Indonesia.

Turut mengkritisi masalah ini, Agus Wediyanto dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian, berpendapat menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga merupakan suatu keharusan jika ingin mencapai Green City. “Ruang terbuka hijau juga merupakan salah satu pilar untuk mencapai Green Citytersebut,” tutur Agus, pada kesempatan serupa.

Di lain sisi kondisi lingkungan hidup di Jakarta terus diklaim mengalami penurunan. Dari Index Kualitas Lingkungan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup tahun 200, diketahui kurangnya resapan air, banjir yang mencapai 50 % wilayah Jakarta terjadi pada tahun 2002 dan 2007, sementara suhu terus mendaki mencapai 34 – 35 derajat celcius, dan luas lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) hanya 9,6 % dari yang semestinya. (prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.