Posted in

GAYA PAKAIAN DI ALAM BEBAS UNTUK PARA JURNALIS

thumbnailJakarta – Setiap aktivitas peliputan yang dilakukan oleh seorang jurnalis tentu membutuhkan persiapannya masing-masing. Dengan melihat agenda liputan yang diminta oleh redaktur masing-masing, seorang jurnalis tentu sudah seharusnya mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan, misalnya saja kamera, alat perekam, notes untuk mencatat, dan lain-lain. Dan yang patut diingat adalah sudah semestinya seorang jurnalis menyesuaikan gaya pakaiannya dengan agenda liputan yang dimaksud.

Sebagai contoh, agenda liputan di acara formal – misalnya konferensi tingkat internasional atau undangan konferensi pers oleh presiden – membuat seorang jurnalis harus menyesuaikan gaya pakaian mereka. Memakai batik tentu menjadi salah satu pilihan dalam hal ini. Sementara jika ada agenda liputan yang tidak terlalu formal – seperti liputan kecelakaan lalu lintas atau liputan penangkapan gembong teroris – seorang jurnalis akan memilih gaya pakaian yang lebih santai. Mengenakan kaos oblong dan celana jins menjadi jawabannya.

Pertanyaannya kini, seperti apa gaya pakaian yang akan dikenakan oleh seorang jurnalis jika ia mendapat tugas peliputan ke daerah-daerah tertentu, misalnya saja lahan gambut yang gersang atau dataran tinggi di lokasi wisata tertentu? Agenda liputan langsung ke alam bebas itu membutuhkan persiapan yang ekstra dan juga matang. Gaya berpakaian di alam bebas yang sering digunakan oleh para pencinta alam atau para penggiat alam bebas tentu menjadi rujukan yang baik bagi para jurnalis jika suatu waktu mendapatkan agenda liputan ke lokasi-lokasi yang disebutkan tadi.

Pakaian yang Cocok

Sebenarnya, memilih pakaian yang cocok digunakan ketika kita tengah berada di alam bebas tidaklah serumit yang kita bayangkan sebelumnya. Sedari dini, kita mesti paham bahwa memilih pakaian untuk berkegiatan di alam bebas harus disesuaikan dengan iklim dan cuaca dari lokasi yang dituju. Penyesuaian ini sedikit-banyak juga terkait dengan jenis bahan ataupun model yang akan kita gunakan nantinya.

Salah satu hal yang paling penting dalam memilih pakaian untuk bergiat di alam bebas adalah membuat tubuh kita tetap nyaman ketika memakainya, di mana tingkat ketebalan dan kualitas bahan dari pakaian yang dikenakan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, munculah ide untuk mendesain pakaian dengan sistem yang dapat mempertahankan tubuh agar tetap dalam kondisi normal meski cuaca di alam bebas terkadang dapat berubah secara tiba-tiba.

Sistem pertahanan berlapis untuk menjaga kondisi tubuh ketika bergiat di alam bebas ini dikenal dengan istilah layering system. Dalam sistem ini, pakaian yang mesti digunakan oleh seseorang ketika berada di alam bebas dapat dibagi menjadi tiga bagian besar lapisan pakaian, yaitu pakaian lapisan dalam (base layer), pakaian lapisan kedua atau lapisan tengah (mid-layer), dan pakaian lapisan luar (outer layer).

Base layer merupakan pakaian yang langsung bersentuhan dengan kulit kita. Prinsip utama dari base layer adalah mengeluarkan keringat dari dalam tubuh kita serta membuat kita tetap merasa kering dan nyaman, di samping tentunya menjaga panas tubuh kita tetap stabil. Oleh karenanya, sudah semestinya kita memilih pakaian dari bahan yang mudah menguapkan keringat tanpa menyebabkan kita merasa basah dan dingin. Di suhu udara yang tidak terlalu dingin, kita dapat mengenakan singlet atau kaos tipis. Selain itu, kita juga dapat menggunakan pakaian dari kain yang terbuat dari bahan Polypropylene, seperti Capiline, Thermion, Thermax, atau Thermastat.

Sedangkan untuk kondisi yang dingin ekstrim, dianjurkan menggunakan long john (pakaian dalam seluruh tubuh). Kita juga mesti memilih celana dalam dan bra yang khusus digunakan untuk berolahraga, yang sekarang ini sudah banyak dijual di toko olahraga. Namun bila kondisi cuaca ternyata cukup panas, dianjurkan untuk mengenakan pakaian dari dari kain yang terbuat dari bahan Coolmax, Supplex, atau Polyester Microfiber.

Mid-layer merupakan lapisan pakaian kedua/tengah yang memiliki fungsi utama untuk menahan panas tubuh yang terbuang akibat aktivitas yang kita lakukan. Panas tubuh mungkin sekali keluar meskipun sudah ada lapisan dalam pakaian yang kita kenakan. Hal ini karena bahan pakaian dalam yang rata-rata tipis dan tidak dapat menahan panas tubuh menuju ke lapisan pakaian kedua/tengah tersebut. Oleh karena itu, mid-layer ini berfungsi sebagai motor penghangat tubuh kita. Biasanya, sebagian besar panas tubuh yang terlepas dari pakaian dalam dapat tertahan di mid-layer ini.

Mid-layer ini umumnya terdiri dari lapisan bahan pakaian yang berserat atau berbulu. Jika suhu udara cukup dingin, maka dianjurkan menggunakan pakaian dari bahan yang dapat menambah kehangatan tubuh kita. Pakaian tersebut dapat berupa sweater/baju hangat atau celana dari bahan Polar-Tex, Wol, Fleece, Pile, atau Down. Namun jika ternyata suhu udara cukup panas, sudah semestinya kita tanggalkan pakaian tersebut, karena hanya akan menambah panas tubuh kita jika terus dikenakan. Pakaian mid-layer juga dianjurkan sebisa mungkin memiliki risleting di bagian depan. Tujuannya agar kita tidak perlu repot untuk melepaskannya jika kita merasa panas atau berkeringat ketika memakainya.

Outer layer merupakan lapisan pakaian terluar yang dapat melindungi kita dari berbagai hal sekaligus dapat menghangatkan dan menjaga suhu tubuh kita. Outer layer ini memang berfungsi untuk melindungi tubuh kita dari angin dan hujan. Bahan dari outer layer ini pun didesain agar bisa membiarkan uap tubuh yang menembus lapisan dalam dan tengah keluar. Jaket yang tahan air merupakan pakaian yang tepat sebagai outer layer.

Jika masuk musim hujan, dianjurkan untuk menggunakan outer layeryang terbuat dari bahan/kain Gore-Tex, Triplepoint, atau Ultrex. Jenis pakaian yang terbuat dari bahan tersebut memang lebih mahalbila dibandingkan dengan jas hujan biasa. Akan tetapi pakaian tersebut akan memberikan kenyamanan yang lebih baik karena bisa menjaga sirkulasi udara dalam tubuh kita.

Beberapa orang memisahkan dua fungsi utama dari outer layer ini. Mereka lebih memilih pakaian penahan angin (wind breaker) yang bisa dipadukan dengan pakaian anti-air. Keuntungan terbesar dari pemisahan fungsi tersebut adalah dapat membiarkan uap keringat keluar lebih cepat dan terasa lebih nyaman. Pilihan yang paling baik untuk outer layer adalah jaket tebal, tapi usahakan jangan menggunakan jaket kulit karena sulit kering dan terasa berat. Juga usahakan lapisan yang terluar ini mempunyai sistem anti- air. Selain itu, gunakan juga pakaian yang berwarna cerah karena pakaian yang berwarna cerah cenderung menangkis panas.

Sistem lapisan pakaian yang terbagi menjadi tiga bagian seperti yang telah disebutkan di atas tentu membuat seseorang yang ingin bergiat di alam bebas dapat menyesuaikan jenis pakaian mereka dengan lokasi yang mereka tuju. Bagi seorang jurnalis yang ditugaskan untuk meliput ke lokasi-lokasi tertentu di alam bebas, sistem lapisan pakaian ini sudah semestinya dipertimbangkan. Tujuannya tentu sudah jelas, agenda liputan yang ditugaskan dapat berjalan lancar dan berita yang diangkat dapat disampaikan kepada masyarakat umum. (prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.