Satwa khas Sulawesi, Anoa (Bubalus spp.) di Gorontalo semakin berkurang. Selain diakibatkan banyaknya perburuan liar, berkurangnya populasi hewan endemik itu karena berkurangnya luas hutan yang telah diperuntukkan bagi keperluan pertambangan dan juga perkebunan.

Menurut peneliti Anoa dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Abdul Haris Mustari, populasi Anoa ini terus mengalami penyusutan, dan semakin langka, bahkan mulai mendekati kepunahan akibat kehadiran perusahaan-perusahaan ekstraktif tersebut. Untuk seluruh Sulawesi, belum ada data terakhir mengenai jumlah Anoa. Namun, dari perkiraan kasar jumlahnya di bawah 5.000 ekor. Itu mencakup Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi)

[Baca selengkapnya di Degorontalo]

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.