Jakarta Ekuatorial — Kota Palembang menjadi tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional pada 23-27 September 2014. Kompetisi membaca kitab suci umat Islam ini diikuti 83 orang dari 40 negara. Panitia sempat dibuat was-was karena kabut asap dari kebakaran hutan, hampir setiap hari menutup udara di ibu kota Sumatera Selatan itu. Mereka khawatir peserta dari dalam dan luar negeri terlambat atau tidak hadir karena bandar udara tertutup asap sehingga pesawat tak bisa mendarat.

Sejumlah petugas mendorong konsul penyimpan garam di Base Ops  Lanud Palembang, Selasa (23/9).

Kekhawatiran itu sirna, karena semua peserta telah tiba di Palembang pada 22 September 2014. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Yulizar Dinoto menjelaskan di bandara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang telah dipasang enam alat yang berfungsi sebagai penetralisir partikel asap.

“Alat tersebut terbukti ampuh menggiring asap menghilang dari areal bandara. Hasilnya, tidak satupun pesawat pengangkut kontingen MTQ terhalang kabut asap,” katanya. Alat penetralisir partikel asap (GMC) ini milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Beberapa hari terakhir juga turun hujan sehingga menghilangkan asap. Padahal, pekan lalu, BNPB menetapkan Sumatera Selatan sebagai daerah siaga darurat asap. Pemerintah pusat mengucurkan dana bantuan Rp12,2 miliar untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

Hadi Jatmiko, Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Selatan menjelaskan pemasangan alat penetrasi partikel asap di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin itu hanya langkah parsial atau kecil. “Saya pikir ini hanya memperlancar transportasi, tanpa menyelesaikan penyebabnya. Bukan sia-sia dipasang, tapi tidak maksimal,” katanya. Tim Ekuatorial

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.