Menurutnya, sampai saat ini BKSDA bekerjasama dengan kepolisian masih kesulitan untuk mengungkap kasus kematian gajah berusia 12 tahun tersebut.

KEPALA Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan kasus kematian gajah di pedalaman Aceh Jaya sudah dilimpahkan ke aparat keamanan.

“Kasus ini sudah kita limpahkan kepada Polres Aceh Jaya untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar kepala Genman Suhefti Hasibuan kepada Atjehpost.co, Jumat, 5 Desember 2014.

Menurutnya, sampai saat ini BKSDA bekerjasama dengan kepolisian masih kesulitan untuk mengungkap kasus kematian gajah berusia 12 tahun tersebut. Pasalnya, BKSDA tidak bisa melakukan otopsi lantaran seluruh organ tubuh gajah tersebut sudah mencair dan membusuk.

“Hasil dugaan sementara lewat kasat mata dan secada fisik, gajah ini tewas karena tersengat listrik. Hal ini terbukti adanya beberapa potongan kayu yang diikat kawat dan dialiri listrik. Tapi kawatnya tidak kami temukan disana,” ujarnya lagi.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi terhadap fisik gajah jenis kelamin betina dalam kondisi perut terbelah dan seluruh organ dalam perutnya sudah terburai dan meleleh. “Dugaan sementara Gajah itu dibunuh dengan cara disetrum sebab akhir-akhir ini warga sering mengeluh kalau kebun dan ladang mereka sering diganggu oleh gajah,” ujarnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, seekor gajah berusia 12 tahun diduga mati akibat tersengat arus listrik di pedalaman Aceh Jaya. Hal itu disampaikan Kepala BKSDA Aceh, Genman Suhefti Hasibuan setelah melakukan penyelidikan sejak Rabu, 19 November 2014.[] Taufik Ar Rifai

Berita ini telah dimuat di Atjeh Post, anngota sindikasi Ekuatorial.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.