YOGYAKARTA (kabarkota.com) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus lakukan upaya penanggulangan bencana. Sebabnya, dalam beberapa waktu terakhir bencana alam seperti tanah longsong dan puting beliung.

Titik longsong di kabupaten teresebut saat ini terus bertambah, setelah Kecamatan Gedangsari dan Kecamatan Patuk, lokasi yang longsor juga terjadi di Kecamatan Semin dan Ponjong. Pemerintah akan memfokuskan pada penanganan dua lokasi, yakni Gedangsari dan Patuk.

“Diutamakan dua lokasi itu karena paling berpotensi longsong,” kata Bupati Gunungkidul, Badingah di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu (14/2). (Baca juga: Pemkab Gunung Kidul Gelar Sayembara Desain Logo “City Branding” 2015)

Kota Wonosari, lokasi yang tidak diprediksi terkena bencana ternyata tak luput juga. Kemarin, daerah itu terkena angin puting beliung.

Badingah menuturkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul dan Pemerintah DIY. Selain membahas penanganan, koordinasi itu juga membahas anggaran yang akan digunakan. “Anggaran masih kami koordinasikan,” katanya.

Ia menambahkan pemerintah memiliki rencana untuk merelokasi warga yang berada di daerah terkena bencana. Namun, hal itu terkendala lantaran tak semua warga bersedia untuk direlokasi.

“Jika rawan akan kami relokasi. Ini kami lakukan untuk meminimalisasi korban, jiwa maupun harta benda,” ungkapnya. (Baca juga: Gunungkidul Bangun Embung Tertinggi Senilai Rp2 Miliar)

AHMAD MUSTAQIM .

Berita ini telah dimuat di Atjeh Post, anggota sindikasi Ekuatorial.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.