Sukoharjo, Ekuatorial – Pembangunan underpass Makamhaji, Solo terus dirudung masalah. Setelah pembangunan usai beberapa waktu lalu, kini masalah berikutnya sumber air warga diklaim makin menyusut akibat adanya underpass tersebut.

Protes warga berawal dari dibangunnya underpass tersebut. Sejak dibangun sampai saat ini Underpass itu selalu terjadi banjir dan menimbulkan genangan air. Saking kesalnya masyarakat di sekitar Makamhaji sampai melakukan aksi demo, agar mendapat perhatian dari pemerintah.

Masyarakat sangat kecewa dengan adanya pembangunan underpass itu, karena diperkirakan justru membuat kerusakan sumber mata air yang ada di sekitarnya.

Sahroni, salah satu warga di wilayah Makamhaji menyebutkan jika di sekitar lokasi underpass Makamhaji dulu banyak terdapat sumber air.

“Proyek underpass itu tidak ada manfaatnya. Akibatnya justru sumber mata air bersih yang ada di bawah tanah ikut tersedot. Air bersih layak minum yang ada di sumur warga di sekitar lokasi ikut mengering,” jelasnya Sahroni, saat ditemui Ekuatorial di Makamhaji, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/5).

Imbasnya saat musim kemarau tiba, sumur milik warga yang ada di sekitar underpass Makamhaji menjadi kering karena setiap hari air tanah terus disedot. Untuk mengantisipasi kurangnya air bersih masyarakat sekitar membuat tandon air untuk memenuhi kebutuhan warga yang diisi oleh PDAM ketika musim kemarau tiba.

Koordinator Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Muhlis Joko juga sangat kecewa. Bahkan sejak awal warga dengan tegas menolak pembangunan underpass Makamhaji. Bahkan ada dugaan jika di bawah underpass terdapat sumber mata air cukup besar.

“Akibat adanya underpass sumur warga banyak yang kering akibat air tersedot oleh underpass dan tiap hari wajib hukumnya bagi mesin pompa menyala selama 24 jam penuh untuk menyedot air. Jika tidak di sedot maka akan banjir,” terang Mukhlis Joko.

Sementara itu dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Kasi Prasarana Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Tengah, Yus Rizal menjelaskan pihaknya akan memanggil tim ahli hidrolika dan geologi untuk menghentikan aliran sumber mata air bawah tanah Underpass Makamhaji, yang selalu memicu genangan.

“Secepatnya kita cari solusi dengan mendatangkan tim ahli dari Universitas Gajah Mada dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo,” jelas Yus Rizal, saat ditemui wartawan di kompleks underpass Makamhaji beberapa waktu lalu.

Tim inilah ungkap Yusrizal yang akan melakukan survey dan mencari sebab kenapa terus terjadi genangan air di underpass Makamhaji. Ada dugaan awal bila ada sumber air bawah tanah di bawah underpass. Bahkan sesuai hukum archimedes, sifat dasar air itu selalu mencari titik terendah, dan kemungkinan titik terendahnya ada underpass ini. Bramantyo

Artikel Terkait :
Antisipasi Banjir Pemda Solo Keruk Sungai
Banjir Kiriman Kepung Kampung Halaman Jokowi
Penambangan Pasir Liar Ancam Bengawan Solo

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.