Jakarta, CNN Indonesia — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan PT. Jakarta Propertindo (JakPro) membangun sistem pengolahan limbah cair dan sampah di kawasan sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara tahun ini.
Perintah tersebut telah disampaikan Ahok—sapaan Basuki—dalam rapat pimpinan kemarin. Dalam rapat tersebut, perwakilan PT. Jakpro yang hadir juga diketahui telah memaparkan konsep pengolahan limbah dan sampah hingga menjadi sumber energi di hadapan Ahok dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta lainnya.
“Kami baru mau mulai ground breaking untuk zona satu (pengolahan limbah). Jadi, di sekitar Waduk Pluit nanti dijadikan semacam pionir untuk pembangunan pengolahan limbah yang akan dimulai,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati kepada CNN Indonesia, Selasa (9/6).
Tuty mengatakan, jika pengolahan limbah di Waduk Pluit berjalan lancar, maka pembangunan pusat pengolahan limbah di kawasan lain juga akan menyusul dilakukan oleh Pemprov. Pembangunan pengolahan limbah dilakukan hingga target yang dimiliki Ahok terkait kondisi air di ibu kota tercapai.
“Nanti kalau bisa diterapkan lebih luas lagi akhirnya air-air yang mengalir ke pantura Jakarta adalah air yang sudah diolah, begitu masuk ke laut sudah dalam bentuk pengolahan. Ini rencana yang akan digulirkan,” kata Tuty.
Untuk mempercepat proses pengolahan limbah, Pemprov terus mengupayakan untuk menggabungkan perusahaan daerah pengolah air bersih dan pengolah limbah di ibu kota sesegera mungkin. Saat ini sedang dibahas kemungkinan penggabungan Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD PAL) dan Perusahaan Air Minum (PAM).
Penggabungan PD PAL dan PAM ini menurut Tuty terinspirasi saat Ahok bertemua Duta Besar Hungaria. Duta besar bercerita bahwa Hungaria sempat mengalami situasi yang mirip dengan Jakarta beberapa tahun lalu.
“Sekarang, mereka sukses mengelola air limbah dan air bersih dengan menggabungkan fungsi itu dalam satu institusi,” kata Tuty.