Bondowoso, Ekuatorial – Selain hujan abu akibat erupsi gunung Raung, banjir lahar terindikasi menjadi ancaman yang membahayakan masyarakat disekitar gunung tersebut. Dalam penjelasan yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (10/7), banjir lahar berpotensi terjadi bila hujan menerpa daerah puncak gunung Raung.

“Masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di dalam sungai agar selalu berhati-hati karena endapan material vulkanik lepas hasil letusan gunung Raung di sekitar puncak dan lereng gunung dapat menjadi ancaman bahaya lahar jika terjadi hujan di sekitar daerah puncak,” urai penjelasan Badan Geologi ESDM.

Gunung Raung sendiri meningkat aktivitas vulkaniknya sejak Rabu (9/7). Sejak saat itu status gunung Raung dinaikan menjadi level III, atau siaga. Hingga Jumat aktivitas gempa tremor gunung Raung terus terindikasi naik. Sementara itu diketahui juga ada pergerakan magma, dari posisi dalam menjadi lebih dangkal.

Menurut data yang dikeluarkan Badan Geologi ESDM gempa tremor yang terjadi pada 1 – 8 Juli 2015, terekam Tremor menerus dengan amplituda maksimum 4 – 32 mm (dominan 23 – 29 mm).

Sementara potensi bahaya yang mungkin terjadi merupakan ancaman erupsi berupa material vulkanik yang sebaran materialnya berupa aliran lava, hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) di sekitar kawah dalam radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi. Sedangkan wiilayah diluar 3 km dari pusat erupsi merupakan kawasan yang berpotensi terlanda hujan abu, bergantung arah dan kekuatan angin.

Menanggapi masalah ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif mengingatkan masyarakat diharapkan tidak perlu panik dan menyinggung pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan.

“Belum ada anomali terkait letusan yang ada. Jika radius hanya 3 km, jangan dibuat 20 km, itu sama saja membuat cemas masyarakat,” tegas Maarif.

Menurutnya Daerah Kabupaten Bondowoso yang terdampak jika terjadi erupsi adalah Kecamatan Sumber Waringin dan Kecamatan Tlogosari dan ada 11 dusun terdampak. Kekurangan yang dibutuhkan adalah akses perbaikan jalur evakuasi, penambahan kendaraan evakuasi pengungsi, dan alat komunikasi.

Akibat erupsi tersebut lima bandara di Indonesia, termasuk di Bali ditutup. Sebnayak 131 penerbangan dibatalkan dan pembukaan jalur penerbangan belum bisa ditentukan kemudian. Tim Ekuatorial

Artikel Terkait :
Gunung Raung Siaga Warga Diminta Tak Panik
Badan Geologi Pantau Aktivitas Gunung Berapi di Selatan Jawa

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.