Ratahan, Ekuatorial – Air pasang dan ombak dianggap momok menakutkan bagi warga yang bermukim di pesisir Pantai Belang. Ice Kountur, warga daerah Belang, Sulawesi Utara mengatakan naiknya ombak serta air pasang bukan hanya merepotkan, tapi juga menjadi ancaman bagi keselamatan mereka.

“Jujur saja, warga di sini (pesisir pantai-red) selalu dilanda ketakutan saat air pasang, karena tu air kadang ja sampe di rumah warga,” ungkap Ice, Selasa (22/7).

Baik Ice maupun Meike berharap Pemerintah segera menganggarkan pembuatan tanggul pemecah ombak sebagai upaya menghindari terjadinya bencana karena air pasang maupun ombak.

“Memang ada tanggul pemecah ombak yang sebelumnya sudah pernah dibuat. Tapi tanggulnya tak mampu melindungi rumah warga, sehingga kami berharap pemerintah dapat memperhatikan hal ini,” ungkap keduanya.

Sementara itu, Kadis PU Mitra, Welly Munaiseche yang dimintai tanggapannya mengatakan, usulan soal pembangunan tanggul pemecah ombak sudah disampaikan pihaknya ke Balai Sungai.

“Memang untuk pembuatan tanggul pemecah ombak, biasanya dilaksanakan oleh balai sungai. Untuk Mitra sendiri sudah pernah ada pembangunan tanggul pemecah ombak, tapi kalau memang tanggul yang dibangun dianggap belum memadai, kita akan usulkan lagi ke balai sungai. Namun, kita hanya sebatas mengusulkan saja, soal realisasinya tergantung ketersediaan anggaran di balai sungai,” tukas Munaiseche. Yoseph Ikanubun

Artikel Terkait :
Puluhan Perahu Nelayan Manado Hancur Dihantam Ombak
Warga Pluit Bakal Dipindah Demi Tanggul Laut Raksasa
Intrusi Laut Akan Capai Palembang 2030

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.