Medan, Ekuatorial – Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser menangkap dan menyita 8,5 ton getah karet curian. Penangkapan berlangsung di Jalan Sawit Sebrang, Padang Tualang, saat dua truk membawa keluar getah karet dari kawasan konservasi, pada 2 Agustus 2015, tengah malam.

Sebanyak empat orang ditangkap. Mereka adalah Indra Gunawan warga Kabupaten Langkat, Robert Mortejae Munthe warga Bengkalis Riau, Sofian warga Sei Lepan, dan Eko Titoni warga Kota Medan. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik pegawai negeri sipil di Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Senin (3/8).

Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser Rahmad Saleh mengatakan, petugas melakukan pengintaian setelah memperoleh informasi dari masyarakat. “Total barang bukti yang kami sita sebanyak 8,5 ton. Nilainya sekitar Rp 50 jutaan,” kata Rahmad. Hasil pemeriksaan sementara, getah karet curian tersebut akan dijual ke Siantar, Kabupaten Simalungun, dan Kampung Lalang, Kota Medan, di Sumatra Utara.

Rahmad mengatakan, berdasarkan pengakuan Indra Gunawan dalam sebulan ini ia sudah empat kali melakukan trip ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser untuk mengambil getah karet. Dua truk yang dipakai untuk mengangkut milik Sumanto, warga Barak Induk.

Sesuai UU 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, keempatnya terancam hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 10 tahun penjara serta denda maksimal Rp 5 miliar. “Membawa hasil perkebunan dari dalam kawasan konservasi hukumannya lebih berat daripada kayu. Saya sudah sampaikan ke masyarakat supaya jangan mengambil apapun dari dalam kawasan konservasi, baik itu kayu ataupun getah karet,” katanya.

Berdasarkan citra satelit, imbuh Rahmad, wilayah Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Langkat yang sudah berkurang fungsinya mencapai 32 ribu hektare. Sebanyak 12 ribu hektare bahkan telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit dan karet. “Ada juga yang lain, seperti palawija, semangka, dan jeruk. Namun, yang dominan memang sawit dan karet.”

Saat membawa barang bukti dan pelaku ke Medan, pihak Balai Taman Nasional Gunung Leuser mengaku dicegat oleh pihak yang mengaku dari Kodam di Simpang Megawati, Stabat. Pihak tersebut menanyakan surat tugas. Setelah melanjutkan perjalanan, pihak balai kembali disetop oleh pihak yang mengaku dari Kepolisian Resor. Mei

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.