Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau pertumbuhan titik panas mencapai 759 titik di Sumatera. Titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan itu menyisakan kabut asap pekat hingga wilayah Riau.
“Titik panas terpantau satelit pukul 07.00,” kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Senin, 31 Agustus 2015.
Tiga daerah disebut sebagai penyumbang titik panas terbanyak, yakni Jambi 250 titik, disusul Sumatera Selatan 247, kemudian Riau 167 titik, Bangka Belitung 82 Titik, Sumatera Barat 6 titik, dan Bengkulu 1 titik.
Untuk wilayah Riau, kata Sugarin, titik panas tersebar di Indragiri Hilir 77 titik, Pelalawan 29 titik, Indragiri Hulu 31 titik, Siak 10 titik, Bengkalis 6 titik, Kampar 5 titik, Dumai 3 titik, Rokan Hilir 2, dan Kuantan Singingi 1 titik. “Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 120 titik,” ujarnya.
Sugarin menjelaskan, secara umum, cuaca wilayah Provinsi Riau cerah berawan. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir tidak merata pada sore atau malam hari terjadi di wilayah Riau bagian utara dan timur. “Temperatur maksimal 32-34 derajat Celsius,” tuturnya.
Titik api di sejumlah wilayah Sumatera membuat jarak pandang kian menurun karena diselimuti asap di Riau, seperti Pekanbaru 1 kilometer, Pelalawan 800 meter, Rengat 2 kilometer, dan Dumai 4 kilometer.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ini, BNPB mengerahkan tiga pesawat terbang untuk hujan buatan di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, BNPB mengerahkan 13 helikopter pengebom air. Tiga belas helikopter tersebut tersebar di Riau tiga heli, Sumatera Selatan dua heli, Kalimantan Barat dua heli, Kalimantan Tengah dua heli, Jambi dua heli, dan Kalimantan Selatan satu heli.
“Setiap hari helikopter menjatuhkan ribuan liter air dari udara. Ratusan ton garam juga sudah disebarkan di awan-awan potensial sejak Juni 2015 hingga sekarang,” ucapnya.
Untuk penanggulangan bencana asap ini, BNPB menyiapkan Rp 385 miliar. Sebagian besar dari dana itu digunakan untuk sewa serta operasional pesawat dan helikopter. Pemadaman di darat juga terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni, TNI, Polri, MPA, dan masyarakat. Tempo