Ekuatorial, Le Bourget – Berikut sejumlah reaksi terhadap paket kesepakatan yang dicapai negara-negara dalam Konferesi Iklim COP21 di Le Bourget, Paris, Prancis.

Direktur Eksekutif Greenpeace, Kumi Naidoo

“Kesepakatan Paris hanya selangkah dari satu perjalanan panjang. Ada hal-hal yang kadang membuat saya frustrasi dan kecewa, tapi ini adalah proses. Kesepakatan itu sendiri tidak akan menggalikan jalan keluar bagi kita yang sudah terperosok dalam lubang, melainkan hanya akan membukakan jalur yang sedikit lebih landai.”

Kumi, yang seusai COP21 Paris akan meninggalkan Greenpeace, juga memberi catatan tambahan bahwa walau target dari kesepakatan adalah membatasi kenaikan suhu tidak melebihi 1,5 derajat Celsius, namun gabungan dari target emisi yang menjadi komitmen negara-negara masih mendekati 3 derajat Celsius.

Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB, Achim Steiner

“Kesepakatan Paris kemungkinan adalah kesepakatan internasional paling penting dalam sejarah. Negara-negara dunia sudah menggarisbawahi bahwa perubahan iklim merupakan ancaman bagi keamanan dan kesejahteraan seluruh masyarakat dunia.”

Steiner juga menekankan bahwa negosiasi yang berakhir dengan Kesepakatan Paris perlu berlanjut. Saatnya dunia mendorong ekonomi hijau, energi terbarukan, inisiatif pendanaan ramah lingkungan dan aksi-aksi yang memperhitungkan keberlanjutan khususnya di sektor transportasi, konstruksi, dan lainnya.

Presiden dan CEO World Resources Institute, Andrew Steer

“Kesepakatan Paris mampu mengirim pesan yang kuat dan sinyal yang jelas bagi pasar ekonomi, bahwa saatnya untuk terus maju menuju peralihan ke ekonomi bebas karbon. Kesepakatan ini akan berarti baik bagi masyarakat dunia, baik bagi ekonomi, juga baik bagi planet ini.”

Steer menambahkan bahwa kerja belum selesai. Bulan-bulan mendatang, seluruh pihak perlu mengambil langkah maju dari fondasi yang telah dibangun di Paris. Yakni menggeser komitmen Paris menjadi aksi nyata.

Direktur IMF, Christine Lagarde
“Kesepakatan Paris merupakan langkah maju yang penting. Untuk setiap emisi dari sumber energi fosil, saat ini dunia perlu memberikan insentif bagi investasi rendah karbon yang juga mampu menjadi sumber pendapatan masyarakat miskin, mengurangi hutang, dan memperingan beban pajak bagi sektor rumah tangga dan bisnis.”

Lagarde juga menambahkan, ia menunggu langkah berikut yakni dialog lebih jauh tentang harga karbon dan upaya-upaya untuk membantu negara-negara mempraktekkan kebijakan penting tersebut. Clara Rondonuwu

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.