Posted in

BUTUH CARA SEDERHANA UNTUK SOSIALISASI PERUBAHAN IKLIM

Jakarta – Ancaman dan dampak negatif perubahan iklim terus mengancam kehidupan umat manusia. Di tengah situasi yang mengkhawatirkan, pemerintah negara-negara di dunia terus mencari solusi melalui penyelenggaraan Konferensi Para Pihak mengenai Perubahan Iklim (COP-UNFCCC) yang rutin diadakan setiap tahun. Namun sayangnya, pembahasan dan hasil yang disepakati dalam konferensi itu seringkali hanya dapat dipahami oleh kalangan tertentu dan sulit dimengerti oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, sosialisasi perubahan iklim kepada masyarakat luas menjadi sebuah keharusan. Sosialisasi itu pun diharapkan menggunakan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sekaligus Utusan Khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar, Senin (20/12/2010), di Jakarta, menguraikan bahwa informasi mengenai perubahan iklim sudah semestinya disosialisasikan kepada masyarakat luas agar mudah untuk dipahami. “Informasi tentang dampak dan solusi perubahan iklim harus disosialisasikan ke berbagai lapisan masyarakat dengan cara yang mudah dipahami,” tegasnya.

Hal tersebut ternyata bukan tanpa alasan. Dalam sebuah Spot Check yang dilakukan oleh DNPI terhadap 600 responden, telah tercatat berbagai harapan masyarakat untuk penanggulangan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Jawaban terbanyak dari para responden adalah membangun kesadaran publik terhadap isu-isu yang terkait dengan perubahan iklim (20 persen). Sementara sisanya adalah mereduksi emisi karbon (14 persen), komitmen politik dari pemerintah (11 persen), dan meningkatkan tanggungjawab sosial individu sebanyak (11 persen).

 

Berdasarkan kepada hasil pengamatan tersebut, Rachmat pun menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Climate Change Indonesia 2011 Education Forum & Expo yang akan diselenggarakan pada 26 – 29 Mei 2011 mendatang. Dukungan ini terutama karena DNPI memandang acara itu sebagai rangkaian program komunikasi, informasi, dan edukasi perubahan iklim yang dapat menjangkau masyarakat luas.

 

Lebih jauh, sosialisasi mengenai dampak dan solusi perubahan iklim kepada masyarakat luas memang menjadi hal yang mendesak untuk segera dilakukan. Terlebih karena pemahaman mengenai hal tersebut tentunya akan memberikan kesadaran kepada masyarakat luas akan pentingnya beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Program Iklim dan Energi WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga, pada kesempatan yang berbeda, Senin (20/12/2010), bahwa dibutuhkan kesadaran dari diri kita sendiri dalam menyikapi dampak dari perubahan iklim. “Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perilaku kita sendiri dalam menyesuaikan diri dengan dampak dari perubahan iklim tersebut,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, diperlukan langkah bersama dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintah hingga masyarakat umum, untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim. Dimulai dengan menyiapkan perencanaan pembangunan di masa depan, menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, dan melakukan pencegahan bersama terhadap bencana iklim yang terjadi.

“Ketiga elemen ini menjadi sangat penting dalam upaya adaptasi perubahan iklim. Selanjutnya, elemen tersebut dapat digabung dengan kearifan lokal. Hal ini karena upaya adaptasi perubahan iklim akan berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah lainnya,” tutupnya. (prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.