Jakarta, Ekuatorial – Komodo, anoa, babi rusa, dan burung bidadari hanyalah segelintir satwa khas yang menghuni Wallacea. Kawasan yang meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, serta Timor Leste menjadi rumah bagi sekitar satu dari lima jenis tumbuhan, burung, mamalia, reptilia, amfibi, serta ikan endemis di Indonesia. Jumlahnya ditaksir tidak kurang dari 2.071 spesies.

Ironisnya, tingginya keragaman dan endemisitas hayati di Wallace ibarat pisau bermata dua. Bila punah, binatang itu akan hilang untuk selamanya karena hidup di satu daerah saja.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Nurmaliati Prijono, Selasa (9/7), seperti dilansir dalam Harian Tempo, mengatakan kondisi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menggambarkan kerentanan satwa Wallace terhadap kepunahan.

Ancaman kepunahan yang semakin tinggi mendorong lembaga konservasi burung, Burung Indonesia, bersama Wildlife Conservation Society, BirdLife International, Samdhana Institute, dan PKSPL-Institut Pertanian Bogor mempersiapkan profil ekosistem Wallace. LIPI dan Kementerian Kehutanan dilibatkan dalam proyek yang digodok hingga delapan bulan mendatang.

Dalam Internasional Seminar On Forest And Biodiversity mengulas tuntas potensi kekayaan alam sepanjang garis Wallace oleh pakar kehutanan dari Lembaga Sosial Kemasyarakatan, LIPI, dan Akademisi di Grand Kawanua Covention Center Kairagi, Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (5/7) lalu.

Nampak dari kehadiran berbagai pihak yang berkepentingan atas kelestarian hutan dan Biodiversity menunjukkan kolaborasi yang kuat dari semua pihak atas aspek sosioculture, kebudayaan, regulasi, kehidupan masyarakat sekitar hutan. Dalam seminar ini tidak membatasi pada spesies tertentu, tetapi melihat keseluruhan keaneka ragam hayati sepanjang garis Wallace, terutama tanaman dan hewan yang telah langka.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.