Saat ini, perairan di Nusa Tenggara Timur mengalami degradasi akibat penggunaan bom ikan dan potasium. Selain itu, terjadinya penangkapan ikan pelagis yang berlebihan dan rusaknya 75% tutupan terumbu karang dan rusaknya habitat lamun yang diakibatkan kegiatan mencari ikan pada saat air surut. Pengajar Ekologi Perairan Universitas Muhammadiyah Kupang Rusydi mengemukakannya sewaktu ditemui di sela Workshop Konservasi Kelautan yang diselenggarakan The Nature Conservancy dan Society of Indonesian Environmental Journalists di Kupang pekan lalu.
Lombok News
21 Januari 2014 at 0:14
There are no comments yet. Leave a comment!
Related Posts
Bagaimana jurnalisme konstruktif membantu publik bertahan di era krisis iklim?
November 19, 2025
Jurnalisme konstruktif mengatasi kelelahan informasi dengan menawarkan perspektif berfokus pada pemahaman, solusi, dan harapan nyata dalam menghadapi krisis iklim.
Laut merah, napas sesak. Kisah warga Morowali dalam kepungan industri nikel
November 18, 2025
Pesisir yang tercemar hanyalah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi Kurisa dan desa-desa lain di sekitar industri nikel
Senyum petani perempuan Bengkulu di kebun kopi tangguh iklim
November 16, 2025
Kebun kopi tangguh iklim jadi ekosistem, lumbung pangan keluarga, sekaligus benteng pertahanan menghadapi krisis iklim
