Saat ini, perairan di Nusa Tenggara Timur mengalami degradasi akibat penggunaan bom ikan dan potasium. Selain itu, terjadinya penangkapan ikan pelagis yang berlebihan dan rusaknya 75% tutupan terumbu karang dan rusaknya habitat lamun yang diakibatkan kegiatan mencari ikan pada saat air surut. Pengajar Ekologi Perairan Universitas Muhammadiyah Kupang Rusydi mengemukakannya sewaktu ditemui di sela Workshop Konservasi Kelautan yang diselenggarakan The Nature Conservancy dan Society of Indonesian Environmental Journalists di Kupang pekan lalu.
Related Posts
Menanti keberhasilan rehabilitasi macan tutul
April 23, 2025
Predator terbesar di Pulau Jawa, macan tutul jawa (Panthera pardus melas) masih dalam status ‘terancam punah’
Menangkarkan kodok darah: upaya menambah indikator kesehatan lingkungan
April 19, 2025
Taman Safari Indonesia menangkarkan kodok darah. Amfibi ini masuk dalam kategori kritis atau critically endangered menurut lembaga konservasi alam internasional, IUCN.
Kilau kendaraan listrik, derita di tanah nikel
April 14, 2025
Kisah dari Sulawesi dan Maluku Utara ini menyingkap kontradiksi fundamental narasi global transisi energi lewat kendaraan listrik