Wonogiri, Ekuatorial – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghentikan pengerukan sedimentasi di Waduk Gajah Mungkur (WGM), Wonogiri, Jawa Tengah. Dalam kunjungan kerja yang dilakukan Sabtu (29/11), Presiden Jokowi mengatakan akan menghentikan pengerukan mulai tahun 2015, serta mengalihkan dana pengerukan untuk penanaman pohon dan perbaikan wilayah hulu sungai yang mengalir ke WGM.
Menurut Jokowi, berdasar data, saat ini Waduk Gajah Mungkur sudah mengalami sedimentasi yang parah. Ketebalan sedimentasi bahkan sudah mencapai 6 juta meter kubik (m3) tiap tahunnya. Pendangkalan karena sedimentasi tersebut, menurut Jokowi disebabkan karena erosi. Tanah yang berasal dari bagian hulu waduk terus terbawa air, karena pohon-pohon banyak ditebang.
“Anggaran untuk pengerukan sedimentasi waduk akan dialihkan untuk penanaman pohon di bagian hulu. Kalau tiap tahun selalu melakukan pengerukan waduk itu namanya proyekan,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pengerukan yang sedang dilakukan harus selesai dalam waktu dua tahun saja. Sebab mulai tahun 2015 mendatang, dana untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sejumlah waduk akan dihentikan.
Akibat sedimentasi berdampak pada pendangkalan waduk, akhirnya mengurangi daya tampung waduk. Air waduk menyusut saat pergantian musim.
“Penanaman pohon ini jangan hanya di Wonogiri saja melainkan juga dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Bagian hulu harus mulai ditanami lagi. Kalau tidak kapasitas tampungan waduk akan habis,” tambah Jokowi.
Seharusnya untuk menghambat sedimentasi dilakukan penghijauan kembali di kawasan greenbelt, atau sabuk hijau di sekitar WGM.
Terpisah salah satu petani keramba di WGM, Marjuki mengungkapkan akibat mengeringnya waduk membuat sejumlah ikan ternaknya mati pertengahan November 2014 lalu. Diperkirakan kematian disebabkan pasokan oksigen di dalam air mulai menipis.
“Waduk airnya menyusut, juga banyak lumpur di bawahnya. Meski sudah mulai turun hujan namun debitnya belum bertambah,” ungkap Marjuki.
Menurut Marjuki biasanya kondisi akan normal kembali, bila ketinggian permukaan air dalam waduk bisa digunakan sebagai lokasi budidaya ikan keramba.
“Standar Keramba Jaring Apung (KJA) harus memenuhi syarat yakni kedalamanya harus sekitar delapan meter agar pasokan oksigen tercukupi,” urainya.
Kunjungan Jokowi ke Wonogiri juga didampingi dengan beberapa menteri terkait yakni Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono, dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. Turut serta pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan juga mantan rekannya sewaktu menjabat Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo juga ikut hadir dalam acara tersebut.
Selain melihat kondisi WGM, secara simbolis Jokowi juga melakukan penanaman pohon di lapangan depan SMPN 3 Tempursari. Di sekitar wilayah tersebut akan ditanami sekitar 2.000 pohon. Bramantyo