Sorong, Ekuatorial – Setelah disita dan berada di bawah pengawasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Propinsi Papua Barat sejak September 2014, akhirnya Sabtu (31/1), 45 ekor Mambruk Victoria (Goura victoria) dan 28 ekor burung Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) dilepas kembali ke alamnya di Cagar Alam Salawati Utara.

Melalui Kanit SPORC BKSDA Papua Barat, Adrianus Mosa menyatakan BKSDA Papua Barat sepanjang tahun 2014 hingga awal 2015, telah 3 kali mengembalikan berbagai jenis burung khas endemik Papua ke habitatnya yang merupakan hasil sitaan untuk diperjualbelikan “Bulan April dan Agustus 2014 lalu, telah dilepas burung Nuri Kepala Hitam, Kakatua Raja dan juga Kakatua Jambul Kuning ke Taman Wisata Alam (TWA) Sorong dan di Kawasan Hutan Konservasi Waigeo, Raja Ampat”.

Memang sebelum dilepas ke habitatnya, burung-burung ini selama beberapa bulan di bawah pengawasan BKSDA untuk diperiksa kesehatannya, diobati yang luka-luka, agar pulih dan siap kembali ke alam bebas, sebab dari penangkapan banyak burung yang dalam kondisi memprihatinkan dan perlu mendapat perawatan, kata Mosa lebih lanjut.

Sementara itu menurut Sumadi Paryoto, Field Manager Pertamina EP Asset 5 Field Papua, yang juga turut serta dalam kegiatan ini menyatakan bahwa partisipasi Pertamina dalam kegiatan ini merupakan bagian dari Program Keanekaragaman Hayati, dalam upaya untuk serta menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Papua Barat terutama di wilayah Sorong dan sekitarnya serta mensosialisasikannya ke masyarakat umum.

Pelepasan burung kali ini bukanlah hal yang mudah, sebab harus menempuh perjalanan laut kurang lebih 2 jam menuju sebuah pulau kosong yang berada di kawasan cagar alam Salawati Utara. Cagar Alam Salawati Utara merupakan salah satu dari 20 kawasan cagar alam yang dikelola BKSDA Papua Barat dan memiliki luas 57.000 ha. Niken Proboretno

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.