Manado, Ekuatorial – Gunung Soputan yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Senin (2/2) sekitar pukul 01.22 Waktu Indonesia Tengah (WITA), kembali meletus dengan mengeluarkan material berupa lava dengan jarak luncur sekitar 2.000 meter (m).

Asep, salah satu petugas di Pos Pemantau Gunung Soputan di Desa Silian Tiga, Minahasa Tenggara mengatakan, dari pengamatan selain memuntahkan lava, letusan tersebut juga mengeluarkan asap kelabu tebal kehitaman dengan tekanan kuat setinggi 3.500 m. “Baik asap maupun lava lebih condong mengarah ke barat daya,” ujar Asep.

Dijelaskannya, dari data yang ada di pihaknya, letusan Soputan mengalami perubahan karakteristik dari biasanya hanya sekali dalam satu atau dua tahun, namun awal 2015 ini mengalami peningkatan letusan. “Sejak meletus pertama pada 6 Januari 2015, letusan tadi malam merupakan yang kelima kali. Ini tidak biasa terjadi dalam letusan Soputan lima tahun terakhir,” jelas Asep.

Dirinya kembali mengingatkan warga untuk tidak boleh beraktifitas di radius 6,5 kilometer dari puncak gunung, mengingat kondisi saat ini masih cukup berbahaya. “Statusnya masih siaga level 3. Takutnya kalau ada warga yang beraktifitas di jarak tak aman, bisa terkena leleran lava yang kalau turun bisa berpijar ke mana-mana, apalagi kondisi saat ini (pukul 18.00 wita malam ini) kegempaan masih terus meningkat,” tukas Asep.

Sementara itu, Ryan Sandag, warga Desa Silian Kecamatan Touluaan , Kabupaten Minahasa Tenggara mengungkapkan, leleran lava dapat terlihat jelas meluncur dari puncak Soputan. Bahkan, aktifitas salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia ini, menjadi tontonan warga setempat.

Sedangkan Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap berharap warga waspada meski sejauh ini belum ada dampak berarti yang ditimbulkan. “Sampai letusan terakhir ini belum berdampak bagi warga di Minahasa Tenggara. Tetapi, kita tetap siaga, dan juga mengimbau warga untuk tetap waspada,” ujar James didampingi Kabid Tanggap Darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara, Jeane Tangian. Yoseph Ikanubun

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.