Konsumen sangat berharap ada penjelasan solutif dari produsen, yakni Danone AQUA terkait masalah yang dialaminya. Mengapa jentik itu bisa muncul dalam kemasan AMDK tersebut?
Lucky (48), warga Pamulang, Tangerang Selatan mengaku berharap adanya penjelasan lebih rinci dari pihak Aqua atas keluhan munculnya jentik hitam di permukaan air dan menempel di bagian dalam galon miliknya.
Video itu diunggah Lucky melalui akun TikToknya @mr..lucky.luck, Selasa (9/7/2024). Dalam video tersebut, tampak sekumpulan jentik hitam di galon Aqua yang masih tersegel dengan nomor seri 250626CBIC11.
Selang beberapa jam, video tersebut ramai menjadi perbincangan warganet hingga menjadi viral. Hingga Minggu (14/7/2024), video tersebut telah mencatat lebih dari 15 ribu komentar penonton dan dibagikan hingga 23 ribu kali.
Lucky sangat berharap ada penjelasan solutif dari produsen, yakni Danone AQUA atau AQUA Group, terkait masalah yang dialaminya. Penjelasan itu terkait mengapa jentik itu bisa muncul dalam kemasan tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai hak konsumen untuk mendapatkan jawaban lebih detail dari perusahaan. Sebab, sejauh ini dirinya belum mendapatkan informasi terkait mengapa hal itu bisa terjadi dan bisa sampai lolos ke tangan konsumen.
“Saya ingin adanya penjelasan, solusi dari Aqua terkait ini. Masalahnya dimana, karena nomor batch di segel dan galonnya sama,” ungkap Lucky (nama lengkap dirahasiakan) dalam penjelasannya, Minggu (14/7).
Ia mengaku sudah menyampaikan keluhan tersebut dan ditanggapi oleh tim Sehat Aqua. Bahkan, Lucky menerima hingga empat kali telepon dari pegawai yang mengatasnamakan dari Aqua.
Berdasarkan komunikasi melalui telepon tersebut, tim Aqua berencana datang pada dua hari berikutnya untuk mengunjungi kediaman pelapor, melihat kondisi galon, dan menarik kembali galon tersebut untuk diteliti di laboratorium.
Namun, Lucky mengaku belum puas lantaran tidak mendapatkan informasi lebih detail siapa pegawai yang akan datang dan posisinya di perusahaan. Sementara, dirinya sudah memberikan informasi identitas dan alamat tinggalnya.
Dia menambahkan, pihak Aqua juga tidak ada memberikan keterangan resmi, termasuk melalui surat cetak atau elektronik (email) perihal rencana datang ke rumahnya. “Surat resmi? Tidak ada. Baru telepon (saja),” jelasnya.
Selain itu, Lucky juga merasa penjelasan yang diberikan pegawai Aqua melalui telepon bukanlah sebagai langkah solutif jika sekadar menarik kembali galon tersebut dan menukar dengan kemasan baru.
“Itu bukan solusi. Semua barang mudah saja bisa ditarik. Kalau untuk menukar dan menarik, buat apa,” singgungnya.
Menurutnya, pihak Aqua perlu memberikan penjelasan lebih rinci terkait persoalan tersebut. Apakah memang ada standar prosedur (SOP) yang terlewati, proses pengecekan dalam kemasan hingga distribusi produk.
Kendati demikian, dirinya mengaku tetap terbuka dan siap jika ada pihak Aqua berniat datang ke tempat tinggalnya untuk melihat kondisi sebenarnya dan memberikan penjelasan terkait masalah tersebut. Namun, bukan berarti produk tersebut nantinya ditarik atau ditukar.
Lebih lanjut, Lucky menegaskan video yang diunggahnya itu tidak bertujuan untuk menggiring opini publik dan menjatuhkan merek produk tersebut. Dia yakin Aqua sebagai salah satu perusahaan air minum yang berkualitas akan memberikan penjelasan solutif perihal mengapa masalah itu bisa terjadi dan bisa sampai ke tangan konsumen.
“Saya riil apa adanya, saya tidak bermaksud untuk menjatuhkan brand. Enggak, di sini saya tidak ada (tujuan tersebut). Karena saya murni itu pelanggannya. Apa untungnya saya, gitu lho,” tandas Lucky.
Selain sebagai keluhan, Lucky juga menyatakan video unggahannya itu lebih ditujukan untuk mengedukasi konsumen agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk kemasan. Ini sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi dirinya untuk teliti sebelum membeli dan mengecek kemasan sehingga tidak ada keluhan di kemudian hari.
“Kalau mengeluh, wajar sebagai konsumen. Tapi video tersebut murni juga untuk edukasi untuk publik,” jelasnya.
Empat tahun berlangganan
Lucky mengaku masyarakat tidak perlu khawatir dan merasa takut lantaran menonton video unggahannya tersebut. Menurut dia, kejadian itu tidak menggambarkan semuanya kemasan galon Aqua itu tidak baik.
Dirinya mengaku sudah empat tahun berlangganan dan membeli kemasan galon Aqua melalui agen penyalur. Namun, baru kali ini dia baru pertama kali mengalami kejadian seperti video yang diunggahnya tersebut.
Karena sudah lama berlangganan, dia mengaku tak melihat terlebih dahulu isi galon tersebut sebelum bertransaksi atau melakukan pembayaran. Ketika hendak membuka segel, dirinya mendapati sejumlah jentik hitam mengapung di permukaan galon.
“Ya karena sudah lama berlangganan beli dari agen, saya percaya. Sudah bayar, ada bukti transaksinya. Beli lima galon. Tiga sudah terpakai. Pas mau buka lagi, saya lihat kok ada begitu (jentik hitam). Makanya saya enggak buka dan enggak pakai lagi dulu sementara waktu,” ceritanya.
Merasa aneh, dia pun mempertanyakan hal itu kepada agen tersebut. Namun, agen tersebut mengaku hanya berjualan sebagai supplier (penyalur) saja. Produk yang dijual hanya gas dan air kemasan galon.
Kini, Lucky pun menanti tindak lanjut dari tim Aqua terkait kasus yang dialaminya sehingga konsumen dapat merasa lebih tenang dan aman dalam konsumsi air minum kemasan.