Peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang keanekaragaman hayati laut Karimunjawa dan bagaimana cara melestarikannya.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) menggelar “2nd Summer Course Tropical Ecodive” yang berlangsung dari 16 hingga 28 Agustus 2024. Acara ini mengajak peserta untuk lebih mengenal ekosistem bawah laut, khususnya terumbu karang dan ekosistem pesisir lainnya di Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Program tahunan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dalam selam SCUBA dan selam ilmiah (Scientific Diving).
Program ini, yang sebelumnya dikenal sebagai Introduction to Scientific Diving, merupakan hasil kerjasama antara FPIK Undip dan Kwansei Gakuin University, Hyogo, Jepang. Dilaksanakan pertama kali pada 2016, program ini sempat terhenti karena pandemi COVID-19, dan kembali diluncurkan pada tahun 2023 sebagai Summer Course EcoDive (SCED). Tahun ini, program tersebut diperluas dengan melibatkan peserta dari berbagai universitas.
Dekan FPIK Undip, Tri Winarni Agustini membuka kegiatan di Karimunjawa ini dengan sambutan hangat. Beliau berharap, kegiatan ini dapat memperdalam pengetahuan peserta tentang ekosistem laut tropis dan meningkatkan keterampilan mereka dalam selam ilmiah.
“Program ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di kampus ke dalam praktik langsung di lapangan. Kami berharap peserta tidak hanya mendapatkan sertifikat, tetapi juga wawasan mendalam tentang keanekaragaman hayati laut dan bagaimana cara melestarikannya,” ujar Tri Winarni, dalam keterangan resmi.
Peserta program tahun ini terdiri dari empat mahasiswa Kwansei Gakuin University, Hyogo, Jepang, yang didampingi oleh dua profesor dari universitas tersebut. Selain itu, terdapat tiga mahasiswa Universitas Diponegoro, satu mahasiswa Unika Soegijapranoto, dan dua mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman.
Kegiatan dibagi menjadi dua bagian utama: teori dan praktik. Kelas teori dilakukan di kampus FPIK Undip di Semarang, di mana peserta mendapatkan materi mengenai flora dan fauna laut, serta teori tentang ekosistem terumbu karang dan mangrove. Selain itu, mereka juga mempelajari teori selam SCUBA.
Praktik dilaksanakan di Karimunjawa dengan dua tahap. Pertama, latihan di kolam renang D’Season Hotel Karimunjawa untuk pengembangan keterampilan dasar. Selanjutnya, peserta melakukan selam di perairan terbuka pulau-pulau kecil Karimunjawa. Pelatihan ini dipandu oleh instruktur bersertifikat dari Association of Diving School International (ADSI) Indonesia, termasuk seorang instruktur Open Water Diver, seorang instruktur Scientific Diver, dan seorang Dive Master.
Sebagai hasil dari program ini, delapan peserta berhasil mendapatkan sertifikat Open Water Diver, empat orang memperoleh sertifikat Basic Scientific Diver, dan dua orang mendapatkan sertifikat Intermediate Scientific Diver.
Menjaga ekosistem laut dan budidaya udang di Karimunjawa
Sementara itu, pada Jumat, 5 Januari 2024, FPIK Undip juga mengadakan audiensi mengenai budidaya udang di Karimunjawa. Acara ini dilaksanakan di Gedung Dekanat FPIK Undip, Tembalang, dan dihadiri oleh berbagai perwakilan, termasuk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jawa Tengah, Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Forum Udang Indonesia (FUI), dan Shrimp Club Indonesia (SCI).
MAI, sebagai organisasi profesi akuakultur nasional, berperan penting dalam pengembangan budidaya udang di Indonesia. FUI dan SCI juga memberikan kontribusi signifikan melalui pemangku kepentingan dan pelaku usaha dalam rantai pasok budidaya udang.
Tri Winarni Agustini membuka acara audiensi dengan harapan bahwa forum ini dapat menjadi wadah untuk bertukar pendapat dan solusi mengenai tantangan yang dihadapi para pembudidaya udang di Karimunjawa.
“Audiensi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas budidaya udang di Karimunjawa. Melalui diskusi yang konstruktif, kami berharap bisa menemukan solusi yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat, terutama bagi para pelaku budidaya udang,” ungkap Tri Winarni.
Audiensi ini berlangsung dengan interaksi yang aktif di antara semua pihak, di mana setiap peserta membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka. Diharapkan, forum ini tidak hanya memberikan solusi praktis tetapi juga memperkuat kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan.
Dengan adanya kedua kegiatan ini, baik pelatihan selam di Karimunjawa maupun audiensi budidaya udang, FPIK Undip menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pemahaman dan pengelolaan sumber daya laut serta mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui budidaya udang.