Perempuan adalah elemen paling penting dalam perjuangan reforma agraria. Perempuan petani Buleleng penjaga tanah dan kehidupan.

Perempuan petani Buleleng mendapatkan edukasi peningkatan kapasitas. (KPA)
Perempuan petani Buleleng mendapatkan edukasi peningkatan kapasitas. (KPA)

Sekretaris Jendral Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika mendorong para perempuan Serikat Petani Buleleng (SPB) untuk terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuannya. Hal ini disampaikan dalam pendidikan penguatan organisasi yang diselenggarakan SPB di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Jum’at, (17/4/2025).

Menurutnya, perempuan merupakan elemen paling penting dalam perjuangan reforma agraria di Indonesia dan secara khusus di Bali. Ia menyebut sosok perempuan merupakan penjaga tanah dan penjaga kehidupan sehingga perannya sangat penting.

“Pentingnya peran tersebut harus diiringi oleh kemauan para perempuan untuk terus menambah pengetahuan dan meningkatkan kapasitas,” ucap Dewi.

Dewi mengatakan, dalam gerakan Desa Maju Reforma Agraria (Damara), selain pentingnya mendorong pengakuan hak atas tanah lewat redistribusi tanah, para petani juga harus memperhatikan penguatan dari sisi ekonominya.

Dalam gerakan Damara, petani juga harus mampu mendorong kemandirian ekonomi, keswadayaan. “Perempuan menjadi elemen penting dalam mendorong upaya tersebut,” katanya.

Menurutnya, lokasi pertanian yang terintegrasi dengan peternakan sapi di Desa Damara Pemuteran merupakan model ekonomi kerakyatan yang nantinya diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah kalau betul-betul serius menjalankan reforma agraria.

“Tidak hanya meningkatkan kapasitasnya dan pengetahuannya saja, tapi praktek-praktek reforma agraria dikembangkan oleh kelompok perempuan Saraswati ini harus terus didorong agar bisa menjadi contoh sekaligus inspirasi banyak orang yang tengah memperjuangkan hak atas tanahnya,” imbuh Dewa Kartika.

Atas dasar itu, KPA akan terus mendorong terus agar pusat-pusat produksi rakyat, pertanian dan peternakan yang dikembangkan seperti yang dilakukan oleh Serikat Petani Suka Makmur Desa Pemuteran bisa dikembangkan di banyak tempat.

“Saya harap lokasi pertanian yang terintegrasi dan peternakan sapi Damara Desa Pemuteran ini akan menjadi contoh buat pemerintah kalau betul-betul membicarakan reforma agraria, harus terintergrasi antara pengakuan hak atas tanah dan pengembangan ekonomi yang memajukan dan berdaulat,” tandasnya.

Sementara itu Koordinator KPA Wilayah Bali, Ni Made Indrawati, mengatakan, selama empat hari KPA melakukan kegiatan penguatan organisasi termasuk memberikan pelatihan pengembangan ekonomi produktif. Salah satunya memberikan keterampilan kelompok petani ternak perempuan yang tergabung kelompok Sangha Perempuan Damara Saraswati (SPDS) Buleleng berupa pembuatan sabun natural berbahan dasar kelor.

“Ada juga kegiatan penanaman ideologi tentang reforma agraria melalui Akademi Pendidikan Reforma Agraria Sejati (ARAS) selama dua hari. Dan dilanjutkan dengan rapat konsolidasi wilayah KPA Bali sebagai bentuk refleksi di tahun 2024 untuk perencanaan setahun kedepan,” ucap Indrawati.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.