Perempuan memiliki peran penting menyelamatkan ekosistem laut. Inisiatif ini dilakukan mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan aksi restorasi terumbu karang dan bersih-bersih pantai di kawasan Gili Noko, Gresik. Inisiatif ini menunjukkan perempuan memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan laut dan pesisir.
Penanggung Jawab Aksi Danya Deluca ST menjelaskan, kegiatan ini digagas untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan dampak perilaku sehari-hari terhadap wilayah perairan. Tindakan seperti membuang sampah sembarangan dapat berimbas pada kehidupan biota laut hingga masyarakat pesisir.
“Kita melibatkan tujuh mahasiswa pertukaran pelajar dan lima mahasiswa ITS lintas jurusan untuk bertukar ide terkait pelestarian pesisir indonesia,” ujar perempuan yang akrab disapa Deluca, dalam keterangan resmi, diakses Minggu (13/7/2025).
Mengusung tema Woman in Sustainable Tourism, kegiatan ini menjadi wujud implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-5 tentang kesetaraan gender. Mahasiswa program magister Departemen Teknik Elektro ITS itu menegaskan bahwa pelibatan perempuan dapat menciptakan lingkungan pesisir yang berkelanjutan sehingga dapat mendukung pengembangan pariwisata lokal yang inklusif.
Aksi yang berlangsung selama empat hari sejak 29 Mei lalu ini turut mendukung implementasi SDGs ke- 14 tentang menjaga ekosistem laut. Kegiatan diawali dengan transplantasi seribu karang hidup yang dipindahkan dari kawasan hutan karang sehat ke area terumbu karang yang rusak. Fragmen karang tersebut ditempatkan pada substrat baru yang dilapisi cat antifouling organik hasil inovasi dari Departemen Biologi ITS, sebagai upaya pemulihan ekosistem terumbu karang yang terdegradasi.
Selain transplantasi karang, kegiatan pelestarian juga mencakup pelepasan tukik yang telah melalui masa penangkaran selama satu hingga dua bulan dan dinyatakan siap untuk dilepas ke habitat alaminya. Kawasan pantai Gili Noko yang menjadi lokasi pelepasan merupakan habitat penting bagi spesies penyu dan tempat berkembang biaknya tukik. Mendukung keberlangsungan habitat, dilakukan pula aksi bersih-bersih pantai guna menciptakan lingkungan yang aman bagi keberlangsungan hidup tukik.
Terakhir, Deluca menjelaskan bahwa kegiatan ini turut mengukuhkan peran ITS dalam implementasi SDGs ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. Kolaborasi bersama masyarakat lokal dan Non-Governmental Organization (NGO) seperti International ASEAN Blue Institute diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja sama lintas sektor. “Ke depannya, semoga proyek ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan di daerah lain,” tutup Deluca.
Peduli Ekosistem Laut
Peringatan Hari Laut Sedunia menjadi momen reflektif dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan pesisir. Di momen ini ITS juga melakukan aksi bersih pantai di area Romokalisari Adventure Land, Surabaya, Kamis (12/6/2025).
Manager Kuliah Kerja Nyata dan Proyek Kemanusiaan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Dr Edi Jadmiko ST MT menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan ekosistem laut dan pesisir. Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi lingkungan bagi para relawan yang berasal dari sivitas akademika ITS. “Edukasi ini kami tanamkan kepada relawan melalui aksi bersih pantai dan tanam bibit pohon,” tutur Edi.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Edi, para peserta dibagi ke sejumlah titik di pesisir pantai pohon mangrove yang telah tercemar limbah rumah tangga dan sampah plastik. Sampah tersebut dikumpulkan dalam kantong yang telah disediakan, lalu dilanjutkan dengan aktivitas penanaman bibit pohon mangrove, cemara udang, sukun, dan lain-lain sebagai bentuk restorasi lingkungan. “Kepedulian terhadap laut tak hanya berhenti pada pembersihan semata, tetapi juga pada upaya pemulihan secara ekosistemik,” paparnya.
Relawan ITS beserta perwakilan KKP, DPP Kota Surabaya, dan DLH Kota Surabaya, PT Petrokimia Gresik, dan PT Wilmar Nabati Indonesia usai tanam bibit pohon di Romokalisari Adventure Land Surabaya.
Relawan ITS beserta perwakilan KKP, DPP Kota Surabaya, dan DLH Kota Surabaya, PT Petrokimia Gresik, dan PT Wilmar Nabati Indonesia usai tanam bibit pohon di Romokalisari Adventure Land Surabaya
Lebih lanjut, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, non-governmental organizations (NGO), dan mitra industri seperti PT Petrokimia Gresik dan PT Wilmar Nabati Indonesia. Semua instansi mitra tersebut memiliki kepedulian serupa terhadap isu kelautan. “Hal ini dilakukan guna memperkuat dampak dan keberlanjutan program,” jelas dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS itu.
Menurut Edi, setiap mitra memiliki peran spesifik dalam kegiatan ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Pangan dan Perikanan (DPP), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya memberikan dukungan berupa penyediaan alat kebersihan dan bibit pohon. Sementara sektor industri berkontribusi dalam bentuk sponsorship, sedangkan NGO berperan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ekosistem laut melalui media sosial.
Energi positif relawan dari sivitas akademika ITS yang menanam pohon di kawasan Romokalisari Adventure Land Surabaya
Energi positif relawan dari sivitas akademika ITS yang menanam pohon di kawasan Romokalisari Adventure Land Surabaya
Pada kesempatan yang sama, perwakilan KKP dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Satuan Kerja Surabaya Suwardi menyampaikan, aksi ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Peraturan tersebut menjadi dasar kebijakan nasional dalam menangani pencemaran laut, khususnya oleh sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
Suwardi juga menjelaskan bahwa melalui kebijakan ini, KKP berperan dalam target pengurangan sampah nasional hingga 30 persen. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini menjadi salah satu prioritas utama dalam mendukung target tersebut. Untuk tahap selanjutnya, Suwardi menargetkan adanya pemantauan rutin terhadap bibit pohon yang ditanam serta perluasan wilayah tanam.
Antusiasme para relawan dari sivitas akademika ITS (berbaju putih) saat beraksi membersihkan pesisir pantai di daerah Romokalisari, Surabaya
Antusiasme para relawan dari sivitas akademika ITS (berbaju putih) saat beraksi membersihkan pesisir pantai di daerah Romokalisari, Surabaya
Suwardi berharap agar kegiatan ini menjadi pemantik kepedulian lingkungan, khususnya bagi mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa sebagai pelopor perubahan sosial memiliki potensi besar untuk menggerakkan masyarakat yang lebih luas. “Kami berharap aksi ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus berlanjut dan menular ke komunitas lainnya,” tutupnya penuh harap.
Melalui aksi ini, ITS berkontribusi mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) terutama poin ke-14 tentang Ekosistem Laut dan poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu, keterlibatan sivitas akademika ITS dan berbagai mitra lintas sektor dalam kegiatan ini juga mendukung SDGs poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan dengan mendorong kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, komunitas, dan sektor industri dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut.