Pemerintah berkomitmen mengurangi 70% sampah plastik di lautan pada tahun 2025. Sementara data Asosiasi Industri Plastik Indonesia menunjukkan sekitar 10 miliar lembar kantong plastik terbuang ke lingkungan setiap tahun. Lantas apakah ini hanya menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mengurangi sampah plastik? Helena Rea berbicara kapada para pemangku kepentingan dalam hal penanggulangan sampah.

Oleh Helena Rea

Sampah merupakan salah satu indikator seberapa bertanggung jawab kita mengelola alam dan kehidupan kita. Semakin sedikit sampah yang kita hasilkan, semakin bertanggung jawab kita menggunakan modal kehidupan yang kita miliki.

Bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki modal sosial untuk membangun lingkungan yang bersih, mengurangi sampah secara baik. Sementara semua agama pada prinsipnya mengajarkan budaya bersih, sebuah sikap iman yang semestinya tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Pengurangan sampah pada prinsipnya memiliki nilai ekonomi, baik dalam jangka pendek berupa produk daur ulang, maupun dalam jangka panjang dalam bentuk efisiensi ekonomi. Untuk itu semua orang perlu mengambil bagian dalam upaya pengurangan sampah secara serius. EKUATORIAL.

Liputan ini diterbitkan selain untuk meningkatkan kesadaran akan peduli sampah, juga untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari 2019.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.