Taman Nasional Raja Ampat, Papua Barat, bukan sekedar tempat penyelaman aduhai bagi penyuka keindahan bawah laut. Namun kawasan ini juga menjadi ladang pembantaian hiu, hewan eksotik bagi para penyelam.
Sabtu pekan lalu, seorang dive master di Raja Ampat menemukan seekor shark grey alias hiu abu-abu mati dalam kondisi tanpa sirip dan beberapa bagian tubuh. Menurut penyelam senior dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI), Hananta, hiu tersebut diduga kuat dibunuh nelayan untuk diambil siripnya, selanjutnya dagingnya dibuang ke laut.
“Saya menduga hiu malang itu dibantai nelayan untuk diambil siripnya karena harganya mahal,” kata Hananta kepada Tempo, Rabu, 30 Desember 2015.
Hananta melanjutkan, hiu itu ditemukan tewas di kedalaman lebih-kurang 15 meter di Blue Magic Point, salah satu dive site di Raja Ampat. Menurut pria yang telah menyelam di seluruh perairan Indonesia itu, hiu semestinya dilindungi karena binatang ini bagi para penyelam sangat disukai. “Penyelam senang bila bertemu hiu,” tuturnya.
“Jika di suatu kawasan banyak hiunya, pasti terumbu karangnya bagus dan airnya jernih, dengan demikian ekologi di daerah tersebut bagus,” ucap Hananta. Semestinya, jelas instruktur selam ini, pemerintah memperketat perizinan nelayan mencari ikan di Raja Ampat karena kawasan ini telah menjadi taman nasional yang harus dijaga kelestarian alamnya. TEMPO