Dari Waingapu, Deklarasi Sumba menolak eksploitasi alam dan mengusulkan tatanan baru yang adil secara sosial dan ekologis.
Category: Nusa Tenggara
Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup di Sumba, 20 September ditetapkasn sebagai Hari Keadilan Ekologis
Hari Keadilan Ekologis di Sumba menjadi momentum penting untuk memulihkan lingkungan dan memperkuat gerakan lingkungan.
Industri pengolahan solusi berkelanjutan Mataram darurat sampah
Mataram darurat sampah. Setiap hari, sekitar 300 ton sampah dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga, pasar, restoran, hotel dan sektor usaha lainnya.
Kemerdekaan masyarakat adat ketika merdeka merawat pangan lokal
Kebijakan pangan nasional yang sering kali seragam dan terpusat, tanpa sadar menggerus kemerdekaan masyarakat adat.
Banjir di tengah musim kemarau, bukti nyata krisis iklim
Bagaimana krisis iklim menyebabkan hujan deras di musim kemarau. Dampaknya sudah terlihat di berbagai daerah Indonesia.
WALHI mengkritik proyek panas bumi tidak melibatkan rakyat
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Eksekutif Daerah Nusa Tenggara Timur (WALHI NTT) menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pengembangan panas bumi (geothermal) yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Pulau Flores. WALHI menilai kebijakan tersebut tidak melibatkan masyarakat secara langsung dan sarat dengan pendekatan top-down yang bertentangan dengan semangat desentralisasi. Pernyataan ini disampaikan […]
Hentikan kriminalisasi pembela petani dan masyarakat adat
Kriminalisasi terhadap Pembela Masyarakat Adat dan Petani sebagai upaya pelemahan perjuangan Masyarakat Adat Suku Soge dan Suku Goban.
Vonis penjara terhadap 8 orang Masyarakat Adat Suku Soge Natarmage – Goban Runut adalah kriminalisasi
Putusan ini menciderai rasa keadilan dan hukum bagi Masyarakat Adat Suku Soge Natarmage – Goban Runut dalam mempertanahkan hak hidup.
Hentikan penggusuran wilayah adat Nanghale!
Penggusuran wilayah adat Nanghale! dilakukan menggunakan ekskavator yang tanpa ampun menghancurkan rumah dan kebun warga.
Persatuan masyarakat Bangka Belitung menolak tambang laut di Batu Beriga
Luasan terumbu karang di Bangka Belitung yang sebelumnya mencapai 82.259,84 hektar pada 2015, kini tersisa 12.474,54 hektar.