Angka kehilangan biodiversitas di Sumatera diproyeksikan mencapai sekitar 15 persen pada tahun 2050.
Category: Sumatera
Bencana Sumatera ulah aktivitas ilegal, sains iklim harus dimanfaatkan maksimal
Penanganan bencana harus dilakukan secara multidimensi. Sains iklim untuk deteksi dini dan perencanaan, penegakan hukum menjadi langkah preventif.
Padang lamun, harta karun hijau di dasar samudra
Indonesia memiliki peluang untuk menjadi pemimpin dunia dalam ekonomi biru. Dengan merawat padang lamun.
Napas terakhir Tesso Nilo, bertahan di sela kepungan sawit
Kampanye #SaveTessoNilo mencoba menarik perhatian yang mungkin lupa bahwa hilangnya Tesso Nilo adalah kehilangan bagi semua orang
Menjaga “taman” Sriwijaya, narasi ekologi dari Rumah Sri Ksetra
Rumah Sri Ksetra membuktikan bahwa untuk menjaga bumi, kita harus mulai dengan mengenali kembali identitas kebudayaan
Risiko cuaca ekstrem semakin tinggi
Angin kencang dan hujan lebat makin sering terjadi sementara alokasi anggaran penanganan bencana semakin menciut.
Perempuan adat Simardangiang di garda depan perlindungan hutan adat
Partisipasi aktif Perempuan adat Simardangiang berperan dalam keadilan lingkungan dan perlindungan wilayah adat.
Sama-sama pohon, tetapi fungsi sawit tak setara hutan alami
Fungsi hutan alami yang demikian kompleks, sulit ditiru oleh lahan monokultur seperti kebun kelapa sawit.
Sekolah Adat Tunggu Tubang, jalan pulang generasi muda Adat Semende
Sekolah Adat Tunggu Tubang upaya membangun jembatan yang menghubungkan generasi muda adat Semende dengan akar leluhur.
Solidaritas Papua menggugat absennya negara di bencana Sumatera
Bantuan yang dibutuhkan korban bencana Sumatera belum terpenuhi. Ada kesenjangan besar antara skala kerusakan dengan respon Jakarta