Posted in

ADELINE TIFFANIE SUWANA, RAIH TUNAS LESTARI KEHATI

“Saya punya mimpi  untuk membawa anak-anak Indonesia untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar mereka. Saya juga ingin menjadi role model untuk mereka, supaya nantinya mereka juga bisa menjadi role model bagi anak-anak lain di sekitar mereka dan juga menjadi duta lingkungan,” ujar Adeline Tiffanie Suwana, penerima Tunas Lestari Kehati

Anak-anak di seluruh Indonesia, pantas tahu dan mengikuti jejak langkah Adeline Tiffanie Suwana. Remaja yang tercatat sebagai siswa Jubilee Jakarta, kelas 8 Program Akselerasi ini,  memiliki segudang prestasi. Dia seorang jagoan matematika, renang, dan dunia tulis menulis. Dan tak lupa, dia adalah anak Indonesia yang punya perhatian sangat besar terhadap kelestarian lingkungan. Hari Selasa (28/5) lalu, dia menjadi penerima KEHATI Award. Sebuah penghargaan prestisius di tingkat nasional yang diberikan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) sejak tahun 2000. Adeline khusus menjadi penerima perdana kategori Tunas Lestari KEHATI, sebuah kategori baru yang diperuntukkan untuk anak-anak dan remaja yang konsen terhadap pelestarian keanekaragaman hayati.Adeline yang lahir di Jakarta, pada 26 Desember 1996 ini, terpilih karena berbagai kegiatan lingkungannya. Terutama menggagas terbentuknya Klub Sahabat Alam. Sebuah klub yang didirikannya bersama teman-teman di TK, SD, SMP bahkan tingkat SMA untuk berpetualang dalam berbagai aksi lingkungan. Mulai dari kegiatan menamam pohon bakau dan terumbu karang, melepas penyu sisik, membersihkan sampah di pantai, menyebar benih ikan hingga membuat video penyadaran lingkungan yang memenangkan perlombaan tingkat dunia.

Namun dari semua itu, yang paling membanggakan adalah kegiatan Klub Sahabat Alam  yang diinisiasinya itu. Sebagian dananya berasal dari uang hasilnya memenangkan berbagai perlombaan. Adeline pemenang medali emas Kejuaraan Renang Klub Kelapa Gading (2008). Pemenang pertama Lomba Karya Tulis Edukasi di Bidang Perbankan (2008). Penerima Special Effort Garuda Indonesia Junior Essay Competition (2008). TheSingapore & Asean School Maths Olympiad 2008 dan segudang prestasi lainnya.

Penghobi renang, badminton dan tulis menulis ini, telah berhasil mengumpulkan lebih dari seribu anak yang bergabung dalam Klub Sahabat Alam. Klub itu sendiri lahir karena Adeline merasa telah terjadi banyak kerusakan di sekitarnya saat ini. “Seperti banjir yang sering terjadi di daerah Kelapa Gading. Sekarang, hujan sedikit saja sudah langsung banjir. Banjir sekarang lebih parah dari pada dulu. Dulu banjir tidak setinggi sekarang. Banjirnya sudah bisa masuk ke dalam rumah. Saya bersama keluarga harus  mengangkat barang-barang dan tidak ada air bersih dan listrik saat terjadi banjir,” ungkap Adeline kepada Riau Pos,  Rabu (27/5), bercerita mengenai hal pertama yang mengetuk hatinya untuk membangun Klub Sahabat Alam.

Menurut Adeline, saat pertama membangun Klub Sahabat Alam itu, dia tidak mengalami banyak kesulitan. Bahkan, katanya, teman-temannya merasa senang bisa berkumpul bersama-sama dan melakukan kegiatan aksi peduli lingkungan. “Kegiatan sahabat alam tak kalah asyik dari bermain game,” ungkapnya berpromosi.
Menyoal tentang ide-ide kegiatan Klub Sahabat Alam, Adelin menyebutkan inspirasi itu didapatkannya dari browsing internet dan membaca buku-buku lingkungan hidup. Selain itu juga dengan menyesuaikannya dengan tema-tema penting lingkungan hidup.

Mengenai suka duka melaksanakan kegiatan tersebut, menurut Adelin sukanya adalah saat bisa mengajak teman-temannya bersama-sama melaksanakan aksi peduli lingkungan. Apalagi kalau kegiatan tersebut juga dikembangkan teman-temannya yang tergabung di Klub Sahabat Alam di lingkungan rumahnya masing-masing. Sementara dukanya, adalah saat Adelin merasa kegiatan itu bentrok dengan padatnya jadwal di sekolah, sehingga dia tidak bisa berkegiatan.

Meski begitu, Adelin punya target agar kegiatannya di Klub Sahabat Alam tersebut bisa mencapai anak-anak di seluruh Indonesia, bahkan anak-anak di seluruh dunia. “Saya punya mimpi  untuk membawa anak-anak Indonesia untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar mereka. Saya juga ingin menjadi role model untuk mereka, supaya nantinya mereka juga bisa menjadi role model bagi anak-anak lain di sekitar mereka dan juga menjadi duta lingkungan,” ungkap remaja yang punya cita-cita jadi penulis ini. (Andi Noviriyanti)

Diterbitkan di Riau Pos, Minggu (31/5/2009)
 
 
 

 

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.