Posted in

INI DIA MINYAK GORENG RAMAH LINGKUNGAN

thumbnailMinyak goreng ramah lingkungan masuk pasar. Diklaim melalui kontrol ketat. Kenapa diujicoba di pasar Asia bukan pasar Eropa yang lebih peduli lingkungan?

SIEJ-Jakarta. Jaringan hipermarket Carrefour Indonesia meluncurkan minyak goreng ramah lingkungan di Lebak Lubus, Jakarta, Senin kemarin (17/07), dengan merek Carrefour ECOplanet. Minyak goreng keluaran privat label ini menggunakan 100 persen bahan dasar sawit Indonesia serta memiliki sertifikat yang diterbitkan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Minyak goreng Carrefour, ECOplanet menjadi minyak goreng pertama di Indonesia yang mencantumkan pengakuan RSPO. Menurut Irwan Gunawan, Deputi Direktur Transformasi Pasar WWF Indonesia, tersedianya minyak goreng pertama bersertifikat RSPO ini merupakan sebuah bukti adanya komitmen produsen untuk mengadopsi dan mendorong percepatan prinsip-prinsip pengelolaan kebun sawit lestari dalam mata rantai perdagangan sawit. “Seperti yang ditunjukkan oleh PT Musim Mas di Riau sebagai pemasok CSPO (Certified Sustainable Palm Oil) PT Carrefour Indonesia”, tambahnya.

Corporate Affair Director Carrefour Adji Srihandoyo mengatakan,peluncuran minyak goreng ECOplanet ini menjadi komitmen Carrefour sebagai penyedia produk ramah lingkungan terhadap konsumen Indonesia yang semakin cerdas dalam memilih produk. Serta ikut andil dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam pemaparannya, ECOplanet telah diaudit dengan kontrol keamanan yang ketat dan mempertimbangkan aspek lingkungan agar menjadi produk dengan kadar karbon yang rendah. Minyak goreng Carrefour ECOplanet dijual seharga Rp 23.300 dalam kemasan 1.800 mililiter. Mulai dijual serentak di 72 outlet Carrefour Indonesia untuk wilayah Jawa dan Bali pada Senin lalu. “Akhir bulan ini, kami berencana menjual diseluruh outlet di Indonesia sejumlah 84 outlet”, ujar Joko Arif, Sustainable Development Manager PT Carrefour Indonesia via telpon kepada SIEJ.

Rencananya minyak goreng Indonesia tersebut, tidak hanya disasar pasar domestik, juga di jaringan Carrefour seluruh dunia. Pasar Asia sebagai target pertama seperti Malaysia, India, Taiwan, dan China. “Karena konsumen terbesar di empat negara tersebut”, ungkap Joko, “sebenarnya bisa di negara lain seperti di Eropa tetapi disana minyak goreng tidak terlalu popular”.

RSPO merupakan asosiasi nirlaba internasional yang mempersatukan para pemangku kepentingan dari enam sektor industri minyak sawit untuk mengembangkan dan menerapkan standar global minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. RSPO berdiri sejak tahun 2004 dan memiliki lebih dari 370 anggota, yang mewakili lebih dari 40 persen minyak kelapa sawit produksi di dunia.

Berdasarkan RSPO 13 Juli 2012, Indonesia telah mencapai produksi 3,05 juta ton atau 48 persen dari seluruh produk CSPO mengungguli sejumlah negara seperti Malaysia 2,75 juta ton atau 43 persen. Menurut Wakil Menteri Perdagangan di media massa, Bayu Krisnamurthi, produksi kelapa sawit Indonesia bersertifikat RSPO mencapai 6 juta ton, sehingga produksi akan didorong untuk ekspor karena saat ini masih diprioritaskan untuk pasar domestik. Cita Ariani

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.