Jakarta, EnergiToday–Dewan World Bank mengatakan tidak akan ada lagi dana yang disediakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara di negara-negara berkembang. World Bank percaya strategi energi baru harus mencakup pembatasan pembiayaan pembangkit batubara kecuali dalam keadaan langka.

Bank Dunia perlahan-lahan telah bergerak menjauh dari pendanaan proyek bahan bakar fosil, tapi sekarang itu telah menjadi kebijakan resmi. Namun, bank mengatakan masih bisa mendanai beberapa proyek pembangkit batubara, terutama jika tidak ada energi alternatif yang layak di negara tersebut.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk mempertahankan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius.  Presiden Bank Duia Jim Yong Kim menilai salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan penyediaan sumber energi yang berkelanjutan (sustainable)

“Hal-hal yang kita kerjakan di bank adalah pertama, energi yang berkelanjutan bagi semua, kita berpikir bahwa kita dapat menyediakan dana dan keahlian teknis sehingga setiap negara di dunia dapat memiliki energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh tetapi berkembang secara berkelanjutan.”

Proyek pembangkit listrik tenaga batubara besar terakhir yang didanai oleh World Bank di i Afrika Selatan pada 2010, yang banyak menarik kecaman internasional, terutama dari Amerika Serikat dan Inggris.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.