energi

Jakarta, Energitoday.com — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo menyatakan bahwa pengembangan energi baru terbarukan dan upaya konservasi energi menjadi komitmen pemerintah saat ini dan masa datang.

“Pemerintah sekarang komitmen dan fokus untuk mengembangkan energi baru terbarukan,”tegasnya di Jakarta, Kamis (22/8).

Susilo mengungkapkan, pemerintah telah merancang kebijakan energy nasional yang nantinya akan mengatur porsi energi baru terbarukan pada tahun 2020 mendatang mencapai 22%.

“Saat ini pangsa bauran energi baru terbarukan baru mencapai 6 persen,” katanya.

Namun, tambahnya, saat ini pemerintah sedang dihadapkan pada kendala dalam memgembangkan energi baru terbarukan diantaranya dari segi perijinan, finansial dan mengubah kebiasaan masyarakat padahal dengan mengembangkan eneri baru terbarukan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) fosil.

“Seandainya, kita bisa memproduksi biodiesel yang berasal dari CPO maupun dari bahan lain 100 ribu barel perhari (bph) atau 200 ribu bph maka kita akan mengurangi impor 100 ribu-200 ribu bph,”tuturnya.

Sedangkan, lanjut Susilo, untuk memproduksi biodisel 100 ribu bph dibutuhkan 3-4 juta CPO pertahun, jika 200 ribu bph dibutuhkan 6-8 juta toncpo pertahun maka dengan demikian harga CPO akan naik.

“Bukan hanya bisa mengurangi impor BBM tapi juga menguntungkan industri penunjangnya,”kata Susilo. (US)

Energitoday.com adalah anggota sindikasi berita lingkungan Ekuatorial.com

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.