diskusi panel 1Jakarta, Ekuatorial — Presiden Direktur PT. PLN (Persero), Nur Pramudji, mengungkapkan tiga sumber utama energi baru dan terbarukan (EBT) yang perlu diutamakan pengembangannya adalah geotermal, hidro, dan biofuel. Cukup sejalan dengan PLN, Presiden Direktur Pertamina Karen Agustiawan, mengungkapkan tiga sumber yang utama tersebut dari sudut pandang Pertamina adalah geotermal, coal to chemical, dan biofuel. Hal tersebut mereka paparkan pada konferensi EBTKE Conex 2013 tanggal 21 Agustus 2013.

Nur mengatakan PLN sangat yakin dengan geotermal sebagai sumber EBT. “Geotermal itu sangat andal, reliable, dan output-nya konstan, tidak terpengaruh apa-apa,” ujarnya. “Sejak tahun 70-an PLN sudah mengoperasikannya dan hasilnya excellent!” tambahnya. Karen juga setuju dan mengatakan bahwa Pertamina sedang mengembangkannya, bersama-sama dengan coal to chemical dan biofuel. Dirjen EBTKE (energi baru, terbarukan, dan konservasi energi), Rida Mulyana, juga telah mengungkapkan sebelumnya pada konferensi itu bahwa geotermal perlu diutamakan karena merupakan sumber yg mampu untuk menyuplai kebutuhan dengan akses masif (nasional).

Namun, pengembangan energi geotermal membutuhkan komitmen bersama yang kuat karena siklus pengembangan awalnya terbilang cukup lama jika dibandingkan dengan sumber EBT lainnya. Seperti yang dikatakan Supramu Santosa dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) pada konferensi tersebut, ” Cycle geotermal itu 7 tahun. Kalau masing-masing kita (stakeholders, ed.) punya komitmen kita pasti bisa.” (Ratih Rimayanti)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.