Data Dinas Perkebunan Provinsi Papua menunjukkan sejak 2010–2013 pengiriman biji kakao Papua terus mengalami penurunan sekitar 67,5 persen, akibat adanya serangan hama Penggerek Buah Kakao dan kurangnya pemahaman pemeliharaan tanaman dari petani. Misalnya pada 2010 lalu sebanyak 4.639.493 kg turun menjadi 2.008.630 kg. Beberapa kabupaten yang telah dijadikan sentra pengembangan kakao meliputi Kabupaten Keerom, Sarmi, Yapen, Nabire dan Waropen, dan Jayapura.

[Baca selengkapnya di Tabloid Jubi]

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.