Ribuan warga dari kecamatan Tangse, Mane dan Geumpang, Kabupaten Pidie Aceh, melakukan aksi unjuk rasa menolak instruksi Gubernur Aceh tentang penutupan area pertambangan emas tradisional di kawasan Geumpang. Mereka juga membantah kasus ikan mati beberapa waktu lalu di sejumlah aliran sungai di Aceh karena diakibatkan penggunaan merkuri oleh para penambang emas. Aksi dilakukan dengan berorasi, cap jempol darah dan pengumpulan tanda tangan untuk menolak instruksi Gubernur. Baca selengkapnya di Atjehlink.
Related Posts
Generasi muda tuntut komitmen iklim calon presiden
Januari 25, 2024
Power Up menuntut para calon presiden dan wakil presiden berkomitmen mengatasi krisis iklim sesuai rekomendasi sains dan kebutuhan Indonesia.
Nine Indonesian Ministries declared support for indigenous people through REDD+
September 1, 2014
Jakarta, Ekuatorial – Nine ministries and institutions officially declared their support for indigenous people’s recognition and protection, in Jakarta, on Monday (1/9). The National Programme for the Recognition and Protection of Customary Communities through REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest and Peat-land Degradation) was launched in the present of Indonesia’s Vice President, Boediono. […]
WALHI Akan Gugat Pemerintah Aceh
September 2, 2014
Direktur WALHI Aceh, Muhammad Nur dengan tegas mengatakan akan menggugat Gubernur Aceh Zaini Abdullah karena dianggap tidak menjalankan UU No 18 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. “Para penambang liar dengan leluasa menggunakan hutan lindung, kasus lainnya infrastruktur pembangunan jalan di dalam kawasan hutan lindung juga telah berkontribusi dalam perusakan hutan,” jelasnya. Baca […]