Cilacap, Ekuatorial – Penyebab kebocoran minyak di perairan Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah beberapa hari yang lalu akhirnya bisa ditanggulangi. Sejak Rabu (27/5) pipa saluran minyak yang bocor dibawah laut, berhasil diperbaiki oleh tim penyelam Pertamina.

Public Relations Section Head Pertamina RU IV, Musriyadi, menjelaskan kerusakan Single Point Mooring Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap disebabkan karena tingginya gelombang air laut yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Musriyadi juga menyebutkan, sampai saat ini perairan di pantai selatan Cilacap telah terkendali. Pertamina sendiri sudah berupaya untuk untuk melakukan pembersihan ceceran minyak yang tumpah di perairan laut Selatan pantai Cilacap atau sekitar Karang Bolong.

“Kondisinya mulai terkendali, air sudah mulai kelihatan jernih, dan kita terus upayakan patroli untuk membersihkan sisa-sisa spot yang tertinggal yang belum sempat tersisir oleh tim penyapu,” jelas Musriyadi saat dihubungi Ekuatorial, Selasa (26/5) malam.

Sedangkan tumpahan minyak yang terlihat di tepi pantai merupakan sisa-sisa yang terpisah dari ceceran yang telah dilokalisir (berasal dari wilayah Karang bolong) juga mulai dibersihkan agar tidak menganggu masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dan itu merupakan wujud dari keperdulian Pertamina terhadap lingkungan.

PT Pertamina RU IV, ungkap Musriyadi, telah berupaya melakukan penanggulangan ceceran minyak yang terjadi akibat rusaknya fasilitas bongkar muat crude oil Single Point Mooring (SPM) dengan memasang oil spill boom untuk melokalisir ceceran minyak, pemberian oil dispersant dan perbaikan sambungan pipa karet (rubber hose) oleh tim penyelam bawah air.

“Dengan menurunkan tim penyelam yang handal, perbaikan sambungan pipa karet dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam,” lanjut Musriyadi.

Meskipun,imbuh Musriyadi, saat melakukan pengelasan didalam air, tingginya ombak di pantai Teluk Penyu itu pun sempat mengganggu para penyelam yang diterjunkan Pertamina.

Kebocoran tersebut terjadi di dekat Pantai Cimiring, tepatnya di sekitar Single Point Mooring Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah.

Akibat adanya kebocoran tersebut sepanjang pantai di sekitar pantai Teluk Penyu Cilacap berubah warna menjadi hitam pekat, sehingga nelayan yang berada di lokasi tersebut tidak bisa beraktifitas melaut seperti biasanya.

Parahnya, bila ceceran minyak mentah tersebut tidak segera dibersihkan, tidak hanya mengancam para nelayan yang selama ini menggantungkan hidupnya di pantai Teluk Penyu ini saja yang terancam. Namun biota laut yang ada di sekitar pantai Teluk Penyu inipun akan terancam.

Tumpahnya minyak di perairan Teluk Penyu tersebut disebabkan karena rusaknya fasilitas bongkar muat crude oil Single Point Mooring (SPM) yang terletak 16 mil laut sebelah selatan pantai Cilacap pada 20 Mei 2015 sekitar pukul 22.54 WIB lalu.

“Pertamina juga sudah membentuk tim yang akan melakukan evaluasi dan kajian terhadap fasilitas yang terpasang saat ini, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” tegas Musriyadi.

Bahkan Pertamina sendiri merasa terbantu dengan keberadaan para nelayan yang juga ikut serta dalam membersihkan ceceran minyak mentah di sepanjang pantai dengan menggunakan perahu nelayan.

Walaupun sebenarnya Pertaina sanggup membersihkan sendiri, namun karena aktifitas nelayan yang sempat terganggu akibat terkena tumpahan minyak maka akhirnya mereka membersihkan minyak yang tumpah.

“Nelayan membantu Pertamina membersihkan tumpahan minyak dan selanjutnya diserahkan kembali ke kita untuk dimasukkan kembali ke kilang minyak,” lanjut Musriyadi.

Nelayan diharapkan Musriyadi tidak menjual minyak mentah yang mereka pisahkan, namun sistemnya dengan cara Pertamina memberikan tali asih atas jasa mereka yang tidak bisa melaut, agar nelayan tidak terlalu rugi karena tidak bisa mencari ikan akibat dari tumpahnya minyak mentah. Bramantyo

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.