Sosialisasi Meratus sebagai UNESCO Global Geopark harus terus dilakukan agar masyarakat luas tahu situs geologi ini akan mendunia.

Geopark Meratus menjadi salah satu ikon pariwisata dan kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. Geopark (Taman Bumi) ini merupakan wilayah geografis tunggal antara situs geologi dan bentang alam.

Geopark Meratus saat ini tengah diajukan sebagai UNESCO Global Geopark  (UGG), menjalin kerja sama dengan para pihak termasuk akademisi, kalangan bisnis, media, dan komunitas untuk pengembangan kawasan taman bumi.

“Geopark Meratus adalah sebuah anugerah alam luar biasa yang diakui secara nasional pada 2018 dan saat ini sedang diusulkan untuk menjadi salah satu UNESCO Global Geopark yang akan dilakukan penilaiannya pada 2024 mendatang,” kata Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Ahmad Alim Bachri, dikutip dari laman resmi, Rabu (22/11/2023).

Ahmad Alim Bachri menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Ketua Umum dan Ketua Harian Badan Pengelola Geopark beserta tim serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana, Selasa (12/09/2023) di Ruang Rektor ULM.

Maka dari itu, kata Ahmad, pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan sosialisasi terkait Taman Bumi ini agar semakin dikenal oleh khalayak umum.

Rektor sangat mengapresiasi rencana kegiatan Badan Pengelola (BP) Geopark Meratus ini untuk melakukan kegiatan sosialisasi terkait taman alam di lingkungan kampus ULM. Menurut Rektor, sosialisasi harus dilakukan agar mahasiswa, civitas akademika, maupun masyarakat luas dapat tahu bagaimana situs geologi ini menjemput dunia untuk Kalimantan Selatan.

Rektor ULM mengharapkan banyak informasi-informasi yang disediakan dan disebar di setiap fakultas mengenai kegiatan-kegiatan dan aktivitas yang dilaksanakan oleh Geopark Meratus. Selain itu penting kiranya untuk memuat peran ULM dalam mendukung taman alam yang lebih maju.

Geopark Meratus diajukan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). (diskominfomc.kalselprov.go.id)
Geopark Meratus diajukan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). (diskominfomc.kalselprov.go.id)

Memiliki sejarah geologi

Dalam rangka menyambut penilaian menuju UNESCO Global Geopark, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata (Dispar) kembali melaksanakan Sosialisasi Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Destinasi Wisata disekitar geosite Geopark Meratus.

Sosialisasi kali inipun menyasar sejumlah masyarakat disekitar titik geosite Desa Wisata Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Kegiatan tersebut juga dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, M Syarifuddin yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Mugeni.

Mugeni menyebutkan, melalui sosialisasi tersebut pihaknya ingin meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar geosite terhadap UNESCO Global Geopark.

“Situs Geopark ‘Taman Bumi’ menjadi bagian pariwisata Kalsel hingga harus terus ditingkatkan sadar wisata bagi masyarakat di sekitar destinasi objek wisata yang memiliki sejarah geologi tersebut,” kata Mugeni, Banjar, Rabu (25/10/2023).

Mugeni menambahkan, peran serta masyarakat dan Pokdarwis ini sangatlah penting agar situs alam ini bisa diakui sebagai UGG, mengingat geopark sendiri merupakan salah satu destinasi wisata yang berbasis masyarakat.

“Peran serta masyarakat dan pokdarwis sangatlah penting, karenanya kita berharap mereka dapat menjaga kelestarian alam dan budaya yang ada di geosite tersebut,” ujar Mugeni.

Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pula persentase Geopark Meratus masuk dalam jajaran UGG.

“Semoga dalam penilaian yang dilakukan oleh UNESCO tahun depan Geopark Meratus mendapatkan hasil yang baik dan bisa masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark,” tutur Mugeni.

Sementara itu, Kepala Desa Belangian, Aunul Khoir mengapresiasi atas sosialisasi yang diberikan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel bersama stakeholder terkait.

Aunul menuturkan, sebagai salah satu geosite dari Geopark Meratus, Desa Belangian memiliki sejumlah potensi wisata menarik baik itu alam, kuliner, dan budayanya.

“Dari aspek alam, kita punya air terjun kahung dan pohon besar yang memiliki diameter 3 Meter. Kita juga punya kuliner khas, klepon gunung yang tentunya beda dengan kue klepon pada umumnya,” kata Aunul.

Selain itu, warah Desa Belangian juga dikenal dengan keramah-tamahannya, budaya inilah yang harus dijaga bersama sebagai salah daya tarik wisata. “Mari kita kembangkan bersama potensi pariwisata yang ada di desa kita. Dan saya yakin Desa Wisata Belangian bisa maju,” inbuh Aunul.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.