Kolaborasi kampus di Padang melaksanakan pelatihan perawatan teknologi instalasi digester biogas dan pelatihan pengolahan pupuk organik.

Tim kolaborasi kampus di Padang memberikan pelatihan pengolahan pupuk organik. (Universitas Negeri Padang)
Tim kolaborasi kampus di Padang memberikan pelatihan pengolahan pupuk organik. (Universitas Negeri Padang)

Tim Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) Universitas Pepabri Makassar (UNPEPABRI) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) telah melaksanakan pelatihan penerapan, perawatan teknologi instalasi digester biogas, pelatihan pengolahan pupuk organik, dan pestisida alami.

Pelatihan dilaksanakan di Dusun Pandala, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar (Lokasi Pembangunan Instalasi Digester Biogas). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh kelompok ternak sejahtera Desa Laikang sebagai mitra program, kelompok ibu rumah tangga dan CV Riski Abadi sebagai mitra kerjasama dalam program kosabangsa tahun 2023.

Pelatihan penerapan, perawatan instlasi digester biogas, pelatihan pengolahan pupuk dan pestisida alami berbasis ampas biogas (slurry) dilaksanakan setelah proses pembangunan instalasi digester biogas selesai, yang dilaksanakan Bulan September sampai Akhir Oktober 2023.

Pelatihan penerapan dan perawatan teknologi instalasi digester biogas dilakukan sebagai upaya agar memberikan keterampilan kepada masyarakat khususnya mitra penerima manfaat tentang bagaimana menerapkan dan merawat teknologi sesuai dengan aturan dan panduan yang telah diberikan.

Sehingga masa penggunaan teknologi dapat berkelanjutan dan masyarakat terus mendapatkan manfaat dari teknologi instalasi digester biogas yang memiliki banyak manfaat praktis dan ekonomis.

Selain itu, untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dihasilkan teknologi instalasi digester biogas sebagai teknologi pengolahan limbah ternak ramah lingkungan, tim kosabangsa juga melakukan pelatihan pengolahan pupuk organik dan pestisida alami berbahan dasar bio slurry (ampas biogas).

Tujuannya, untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat tentang tata cara melakukan pengolahan dan meningkatkan kualitas bio slurry sehingga dapat menjadi produk pupuk organik padat, cair dan pestisida alami yang sesuai dengan kebutuhan tanaman masyarakat dan dapat dijadikan produk wirausaha kelompok petani sejahtera Desa Laikang.

Aswar Annas sebagai ketua pelaksana program kosabangsa mengungkapkan, program kosabangsa adalah program yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) yang dilaksanakan oleh UNPEPABRI Makassar dan di dampingi oleh UNM Makassar.

Program ini berkolaborasi membangun masyarakat Desa Laikang melalui Penerapan Green Teknologi. “Untuk memaksimalkan potensi limbah ternak dan potensi pertanian untuk mendukung kemandirian energi, ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi kreatif berbasis potensi lokal masyarakat Desa Laikang yang berkelanjutan,” kata Aswar Annas, dikutip dari laman resmi, Minggu, 21 Januari 2024.

Pemanfaatan teknologi instalasi digester biogas dan pengolahan ampas biogas menjadi produk pupuk organik dan pestisida alami merupakan konsep pegolahan limbah dan pertanian yang harus dikembangkan di Desa Laikang.

Hal tersebut karena sesuai dengan potensi yang dimiliki sehingga masyarakat, pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga terkait harus saling bekerjasama untuk membantu masyarakat memaksimalkan potensi yang dimiliki.

“Dengan penerapan teknologi isntalasi digester biogas dan pengolahan ampas biogas menjadi pupuk organik dan pastisida alami yang telah dilakukan masyarakat Desa Laikang juga telah berpartisipasi dalam menjaga kesehatan lingkungan, pengurangan emisi gas methana yang terbuang ke udara dan secara berkelanjutan akan memperbaiki kualitas lahan pertanian karena menggunakan pupuk organik,” ungkap Moh Ahsan S Mandra sebagai Ketua Tim Pendamping Kosabangsa.

Daeng Bella sebagai penerima manfaat dalam program kosabangsa pun sangat antusias dan bersyukur dengan adanya program ini. Hal tersebut membuat mereka tidak lagi membeli gas LPG untuk memasak kebutuhan rumah tangga karena telah menggunakan biogas yang diperoleh dari konversi limbah ternak melalui teknologi isntalasi digester biogas.

Daeng Bella juga mengurangi pengeluaran pembelian pupuk karena ampas biogas atau bio slurry bisa langsung digunakan pada lahan pertanian dan beliau bersedia mendorong warga sekitar untuk menggunakan pupuk organik dari bio slurry.

“Saya sangat berterima kasih kepada tim kosabangsa. Karena telah memberikan teknologi instalasi digester biogas yang sangat bermanfaat bagi saya baik energi biogas dan pupuk organik yang dihasilkan. Dan saya bersedia memberikan dan mendorong masyarakat untuk menggunakan pupuk organik dari bio slurry karena produksi pupuk organik bio slurry bisa mencapai 50 liter per/hari dengan kapasitas teknologi instalasi digester biogas 6m3,” ungkap Daeng Bella. foto pupuk organik

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.