Koperasi Produksi Rimba Harapan mempraktikan pertanian kelapa sawit berkelanjutan dengan diraihnya sertifikasi RSPO. Didukung oleh WWF-Indonesia, HSBC Indonesia & ASPOL.

rimba harapan kelapa sawit
Kelapa sawit. (Foto: WWF Indonesia)

Koperasi Produksi Rimba Harapan yang berlokasi di Sintang, Kalimantan Barat, mempraktikan pertanian kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

“Sertifikat tersebut diraih Koperasi Produksi Rimba Harapan pada tanggal 5 Oktober 2022. Perjalanan mendapatkan sertifikat mengandung banyak kenangan suka dan duka bagi para petani saat mereka belajar menerapkan praktik manajemen terbaik untuk pertanian kelapa sawit berkelanjutan,” demikian dikutip dari laman WWF Indonesia, diakses Kamis, 25 Januari 2024.

Inisiatif  ini didukung oleh WWF Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, dan HSBC Asian Sustainable Palm Oil Links (ASPOL) bekerja sama dengan pemerintah Sintang.

WWF-Indonesia menggandeng Koperasi Produksi Rimba Harapan untuk mematuhi tiga pilar keberlanjutan yaitu people, planet, dan profit. The petani swadaya telah menghabiskan delapan tahun terakhir memenuhi persyaratan lingkungan, sosial, dan ekonomi untuk pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Dalam prosesnya, Koperasi Produksi Rimba Harapan telah menjadi Learning Center bagi petani lain di wilayah tersebut, di mana ilmu dipertukarkan melalui metode pembelajaran kolaboratif atau guyub (bersama) dan disebarkan dari mulut ke mulut.

Para petani kecil telah bermitra dengan pabrik kelapa sawit PT Sintang Agro Mandiri untuk menjual dan mengolah hasil panen Tandan Buah Segar (TBS) mereka dan mendapatkan bahan pertanian seperti benih bersertifikat, pupuk, dan herbisida.

Rimba Harapan tidak hanya memperoleh sertifikasi RSPO, mereka juga bekerja sama dengan Pemerintah Desa Merarai Satu di Kecamatan Sungai Tebelian untuk mengidentifikasi dan mengelola Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT) dengan luas n 18 hektar di Desa Merarai Satu.

Selain itu, Koperasi Produksi Rimba Harapan telah mengembangkan komoditas alternatif selain kelapa sawit, yaitu bawang merah dan cabai untuk meningkatkan pendapatan. Saat ini, terdapat 74 petani di Koperasi Produksi Rimba Harapan yang jumlahnya relatif rendah. Akibatnya, koperasi sedang dalam proses merekrut lebih banyak petani untuk mengoptimalkan keuntungan dan membuat produksi lebih hemat biaya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.