Budidaya Lebah kelut untuk membangun kemandirian ekonomi kolektif di Desa Sikalang Kota Sawahlunto. Dukungan dari WALHI Sumatera Barat.

Budidaya Lebah kelut untuk membangun kemandirian ekonomi kolektif di Desa Sikalang Kota Sawahlunto. Dukungan dari WALHI Sumatera Barat.
Budidaya Lebah kelut untuk membangun kemandirian ekonomi. (Foto: WALHI Sumatera Barat)

Komunitas Pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto melakukan budidaya lebah kelut melalui Kerjasama Program Dana Nusantara. Budidaya lebah dilakukan dengan cara memanfaatkan lahan perkarangan rumah.

Budidaya lebah ini bantuan dari WALHI Sumatera Barat. Tujuannya, memberi harapan baru untuk membangun kemandirian ekonomi kolektif tanpa menghalangi hak-hak warga dalam melawan kejahatan tambang Batubara.

Bantuan Budidaya Lebah kelut melalui Program Dana Nusantara ini di peruntukan untuk komunitas pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto yang terdampak kejahatan tambang batubara. Ide budidaya lebah kelut ini dilakukan karena melihat apa yang pernah dilakukan oleh Titin, perempuan pemilik kebun tidak produktif. Dia mencoba melakukan Budidaya Madu kelulut untuk meringankan kebutuhan ekonomi.

Berangkat dari gagasan tersebut komunitas pembela HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto sepakat dengan memanfaatkan lahan perkarangan untuk Budidaya Lebah kelut melalui kerjasama program Dana Nusantara.

“Kerjasama program Dana Nusantara menjadi penting dalam memperkuat dan membangun kemandirian ekonomi komunitas. Budidaya Lebah kelut melalui dukungan kerjasama Program Dana Nusantara, telah menjadi pemicu bagi bangkitnya semangat kolektif komunitas untuk terus berlawan atas kejahatan tambang batubara, seiring dengan pembangunan kekuatan ekonomi kolektif,” demikian penjelasan resmi WALHI Sumatera Barat, diakses Minggu, 28 April 2024.

Masyarakat yang tergabung dalam komunitas pembela HAM dan Lingkungan di Desa Sikalang Kota Sawahlunto merasa sangat bersyukur dengan adanya kerjasama Program Dana Nusantara. Budidaya Lebah kelut melalui Dana Nusantara yang dapat langsung di akses oleh komunitas ini sangat membantu komunitas untuk membangun perekonomian dengan memanfaatkan lahan perkarangan tanpa mengganggu aktivitas lainnya.

Efda salah seorang pejuang HAM dan Lingkungan Hidup menyampaikan dari Program Kerjasama Dana Nusantara yang dapat komunitas akses ini kami sepakati untuk memanfaatkannya melakukan Budidaya lebah kelut, dengan memanfaatkan lahan perkarangan, kami memilih budidaya lebah madu kelulut ini karena tidak mengganggu aktivitas biasa sehari-hari, lebah-lebah ini bisa mencari makan sendiri.

“Kita tidak perlu repot menyediakan makanannya, kita hanya cukup menjaga sumber makanan bagi lebah-lebah pekerja ini, seperti menanam bunga dan menjaga agar bunga-bunga ini selalu tersedia bagi makanan lebah ini,” katanya.

Saat ini merupakan masa panen madu lebah sejak kita meletakan stup lebah kelut ini disini, dan ini adalah panen pertama. menurut ilmu yang komunitas dapatkan dari pelatihan budidaya lebah lebah kelut ini. Madu ini sebaiknya dipanen secara berkala sekali 2 bulan, karena madu ini tidak akan bertambah jika dibiarkan, malahan akan berkurang jika tidak dipanen secara berkala. Hal itu dikarenakan madunya di minum kembali sebagai sumber makanan oleh bayi-bayi lebahnya.

Ida salah satu masyarakat yang juga tergabung dalam komunitas Pembela HAM dan Lingkungan Hidup menambahkan, kegiatannya bertambah dengan adanya budidaya ini.

“Setiap membuka pintu rumah selalu saya sempatkan untuk melihat lebah-lebah ini, jika berkurang saja lebahnya mata saya langsung saja melihat ke mana-mana untuk melihat lagi dimana lebah-lebah ini mencari makanannya,” katanya.

Ia merasa senang dan sangat terbantu dengan adanya kerjasama program Dana Nusantara. Ia telah mengalami panen perdana yang hasilnya di luar dugaan

“Madu di sini ada yang menghasilkan 700 ML dan ada juga yang sampai 1000 ML per Stupnya. Orang tempat kami membeli Stup lebah madu ini saja terkejut dengan hasil panen perdana ini,” kata Ida.

WALHI Sumatera Barat menilai praktek baik yang dilakukan oleh komunitas pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto patut diapresiasi. Selain Budidaya lebah kelut, nantinya WALHI Sumatera Barat akan mencoba mewujudkan dan mendorong komunitas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.