Dampak dan solusi terkait perubahan iklim di Indonesia. FGD RCCC UNP mengupas krisis iklim dan peran kampus dalam mengatasi fenomena global ini.
Perubahan iklim semakin menjadi ancaman serius bagi kehidupan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Menghadapi realitas ini, Research Center for Climate Change (RCCC) Universitas Negeri Padang (UNP) telah mengkaji dampak serta solusinya.
Pada Senin, 27 Desember 2021, RCCC UNP menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang Amsari Mudzakir Setiawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta sebagai narasumber utama.
Diskusi ini menyoroti berbagai aspek terkait krisis cuaca di Indonesia, serta peran kampus dalam menghadapi fenomena global perubahan iklim.
Amsari mengungkapkan bahwa mayoritas bencana alam yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh krisis cuaca, dengan bencana hidrometeorologi mendominasi jumlahnya. Dalam menghadapi tantangan ini, BMKG telah melaksanakan berbagai program mitigasi dan sosialisasi, termasuk Sekolah Lapang Nelayan dan Sekolah Lapang Iklim.
Kepala RCCC Universitas Negeri Padang (UNP) Nofi Yendri Sudiar mengharapkan melalui serangkaian kegiatan FGD RCCC UNP berusaha mengedepankan kolaborasi dan penelitian yang berkelanjutan.
Ketangguhan masyarakat
RCCC UNP memiliki perhatian serius terhadap perubahan iklim. Tanggal 18 Agustus 2023 lalu, dibahas topik “Climate Changes, Human Resilient and Sustainability”.
Acara dihadiri oleh sekitar 200-an dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai jurusan, khususnya Pendidikan Fisika dan Fisika. Hairy bin Ibrahim dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia, menjadi pembicara utama.
Hairy menekankan pentingnya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi dinamika cuaca. Ia juga menawarkan berbagai program kolaborasi, termasuk Summer Camp, yang dapat dilakukan di beberapa lokasi di Sumatera Barat. Selain memberikan wawasan tentang isu anomali cuaca ini, kehadiran Hairy diharapkan dapat membuka peluang kerja sama penelitian dan pengabdian masyarakat antara UNP dan Universitas Pendidikan Sultan Idris.
Di samping FGD dan kuliah umum, RCCC UNP juga aktif dalam kegiatan penyuluhan dan penelitian terkait perubahan iklim. Kepala RCCC UNP Nofi Yendri Sudiar menekankan pentingnya kolaborasi dengan BMKG untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
“Semoga ke depan RCCC dan BMKG dapat bergandeng tangan menunjang Tri Darma Perguruan Tinggi,” ujarnya, dikutip dari laman resmi, Jumat, 24 Mei 2024.
Struktur RCCC UNP yang terdiri dari berbagai divisi, seperti Divisi Penelitian dan Pengembangan, Divisi Pendidikan dan Pelatihan, serta Divisi Sosialisasi, Publikasi, dan Hilirisasi, menunjukkan komitmen RCCC UNP dalam menghadapi tantangan global ini dengan pendekatan multi-disiplin.
Divisi Pendidikan dan Pelatihan, misalnya, telah melaksanakan berbagai program, seperti Sekolah Lapang Gempa Bumi, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi bencana.
Kehadiran RCCC UNP sebagai pusat studi yang fokus mengkaji dampak dan solusi perubahan iklim menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan global ini. Melalui kolaborasi, penelitian, dan penyuluhan, RCCC UNP berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghadapi bencana global.
Dengan upaya yang terus-menerus dan kerjasama yang solid, diharapkan RCCC UNP dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim dan membangun ketangguhan masyarakat di masa depan.