Masyarakat menjadi kunci untuk menangkal perampasan tanah dan ancaman terhadap lingkungan hidup dan hutan Papua.

Wahana Lingkungan Hidup Papua (Walhi Papua) menggelar diskusi hasil pantauan lingkungan hidup di Tanah Papua berjudul Babat Hutan papua atas Nama Transisi Energi
Wahana Lingkungan Hidup Papua (Walhi Papua) menggelar diskusi tentang pentingnya menjaga hutan Papua. (Foto: Walhi Papua)

Masyarakat Papua menghadapi tantangan besar menjaga integritas lingkungan dan keberlangsungan budaya lokalnya. Namun, Yason Ngelia, seorang pemuda adat dari Suku Malind, menyarakan Otonomi Khusus di Tanah Papua dinilai membawa kesadaran yang cukup bagi masyarakat setempat untuk mengemban peran sebagai penjaga tanah, menurut Yason Ngelia, seorang pemuda adat dari Suku Malind.

“Hingga Otonomi Khusus jilid kedua disahkan, perampasan tanah di tanah Papua terus terjadi. Di era ini juga masyarakat belum sadar untuk menjadi penjaga tanah,” ujar Yason, dikutip dari keterangan resmi, diakses Rabu, 24 Juli 2024.

Yason berbicara di diskusi bertajuk “Babat Hutan atas Nama Transisi Energi” di Kotaraja Luar, Kota Jayapura, Papua, Kamis, 20 Juni 2024.

Diskusi yang diprakarsai oleh Wahana Lingkungan Hidup Papua (Walhi Papua) ini tidak hanya mengundang para aktivis lingkungan, tetapi juga melibatkan pemangku kepentingan lokal dan jurnalis Papua untuk membahas tantangan lingkungan hidup di Tanah Papua.

Maikel Primus Peuki, Direktur WALHI Papua, turut menekankan dampak negatif dari pemekaran Papua menjadi enam provinsi terhadap sumber daya alam, khususnya hutan dan eksistensi masyarakat adat.

“Investasi akan masuk cepat melalui provinsi dan kabupaten. Kerusakan lingkungan dan ekologi di Papua akan meledak karena masing-masing Provinsi akan menyumbang kerusakan lingkungan di tanah Papua,” ungkap Maikel dengan nada prihatin.

Dia menegaskan bahwa adanya pemerintahan provinsi baru meningkatkan risiko pengurangan luas hutan di Papua.

Peran masyarakat adat dalam konservasi hutan

Diskusi yang dihadiri juga oleh AlFonsa Wayap, seorang jurnalis perempuan Papua, menyoroti pentingnya peran masyarakat adat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
AlFonsa menjelaskan bahwa pengetahuan lokal dan praktik adat turut berperan penting dalam menjaga ekosistem yang rentan di Tanah Papua.

“Masyarakat adat memiliki sistem pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Mereka adalah penjaga hutan sejati,” papar AlFonsa, menggarisbawahi kontribusi nyata yang dapat diberikan oleh masyarakat adat dalam melestarikan lingkungan hidup.

Ancaman terhadap identitas Papua dan ekologi

Menurut Maikel, ancaman terhadap hutan Papua bukan hanya mengancam keberlangsungan ekologi, tetapi juga identitas bangsa Papua itu sendiri.

“Jika hutan terus dibabat, Papua akan kehilangan tidak hanya ekosistemnya tetapi juga akar budaya yang mengakar kuat pada alamnya,” kata Maikel dengan nada prihatin.

Ia menyoroti kompleksitas tantangan di Tanah Papua, di mana perlindungan lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari keberlangsungan budaya dan identitas masyarakat adat.

Diskusi “Babat Hutan atas Nama Transisi Energi” yang digelar oleh WALHI Papua menegaskan bahwa perlindungan lingkungan di Tanah Papua membutuhkan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat adat yang memiliki pengetahuan dan komitmen terhadap kelestarian alam.

Dalam menghadapi kompleksitas investasi dan pemekaran wilayah administratif, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekologi dan keberlanjutan masyarakat Papua.

Sebagai penutup, Yason Ngelia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk lebih sadar akan peran mereka sebagai penjaga tanah dan hutan.

“Kami sebagai generasi muda Papua harus bangkit untuk menjaga warisan leluhur kami, karena masyarakat adalah penjaga hutan,” tandasnya, menyerukan kesadaran kolektif untuk melindungi warisan alam yang menjadi ciri khas dan kebanggaan bangsa Papua.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.