Masyarakat tidak hanya diajak untuk menanam, tetapi juga merawat mangrove agar dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan membuka peluang baru bagi ekowisata.
Ekspedisi Berkelanjutan Dayung Jelajah Nusantara (DJN) 2024, melalui program “BELITONG SEA KAYAK EXPEDITION” segera menyelesaikan perjalanan dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan bekerja sama dengan PT Eigerindo MPI, Eiger, dan Yayasan Wanadri menanam serta memelihara 10.000 bibit mangrove di pesisir Belitung.
Penanaman mangrove ini dilaksanakan di dua lokasi utama Dusun Dudat, Desa Lasar, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, dan Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Kabupaten Belitung Timur.
Menurut Febby Nugraha, Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri, upaya ini diharapkan dapat mendukung konservasi hutan mangrove yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir serta terintegrasi dengan kawasan wisata karena setiap area mangrove memiliki tantangan yang berbeda.
“Di Dudat, diperlukan penebalan area mangrove, sementara di Sukamandi, kawasan ini terancam oleh aktivitas penambangan liar. Tantangan yang dihadapi di Subang, Jawa Barat, berbeda lagi, yaitu terkait banjir rob dan abrasi,” ungkap Febby.
Febby menjelaskan, penanaman pertama dilakukan pada Kamis, 12 September 2024, di Kantor Desa Lassar, Kecamatan Membalong, Belitung, dengan partisipasi berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Lassar, anggota Gapabel, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Dinas Kominfo Kabupaten Belitung, Yayasan Belitung Biodiversity Observer, Komunitas Akar Bakau, KTH Sayang Kampong, KTH Gempar Dudat, serta perwakilan Tanjung Kelayang Reserve.
“Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan hutan mangrove demi keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.
“Masyarakat tidak hanya diajak untuk menanam, tetapi juga merawat mangrove agar dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan membuka peluang baru bagi ekowisata,” paparnya.
Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara (DJN), yang dimulai pada 2023 oleh Wanadri, adalah inisiatif berkelanjutan yang menjelajahi pesisir Indonesia dengan tujuan mempromosikan potensi wisata dan melestarikan lingkungan. Pada 2024, ekspedisi ini bekerja sama dengan Tanjung Kelayang Reserve dan memusatkan perhatiannya pada pelestarian hutan mangrove di pesisir Belitung.
- Krisis iklim memperparah risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia
- Unpad resmikan pembangkit listrik tenaga surya dan mesin daur ulang sampah
- WALHI menemukan ketimpangan akses dan distribusi air di Kota Makassar
- Koalisi Sulawesi Tanpa Polusi menuntut komitmen pemerintah menurunkan emisi karbon
- Hargailah masyarakat lokal terkait pemensiunan dini PLTU batubara Cirebon Unit 1