Anak-anak diberi edukasi bahaya mikroplastik—partikel plastik berukuran kecil—terbentuk dari sampah plastik yang terurai di lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran lingkungan, khususnya mengurangi bahaya mikroplastik, sebanyak 600 siswa SDIT El Haq Sidoarjo mengikuti kegiatan edukasi yang berkolaborasi dengan program Sekolah Ekologis Ecoton, Senin, 9 Desember 2024.
Dalam kegiatan ini, para siswa diperkenalkan pada bahaya mikroplastik, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.
Materi edukasi yang disampaikan mencakup penjelasan tentang bagaimana bahaya mikroplastik—partikel plastik berukuran kecil—terbentuk dari sampah plastik yang terurai di lingkungan. Selain mencemari sungai dan laut, bahaya mikroplastik juga memasuki rantai makanan manusia, sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan seperti gangguan sistem hormon dan pencernaan.
“Indonesia saat ini adalah salah satu penyumbang limbah plastik terbesar di dunia. Edukasi kepada generasi muda seperti ini sangat penting agar mereka paham dampaknya dan turut serta mencari solusi,” kata Rafika Kepala Laboratorium Ecoton Foundation, dikutip dari laman Aliansi Zero Waste Indonesia.
Tidak hanya mendengarkan materi, para siswa juga diminta menuliskan harapan dan saran mereka untuk pemerintah. Tulisan-tulisan itu berisi aspirasi agar pemerintah lebih serius menangani masalah plastik dan bahaya mikroplastik di Indonesia. Beberapa poin yang diungkapkan para siswa antara lain:
- Melarang penggunaan plastik sekali pakai secara bertahap.
- Meningkatkan fasilitas pengolahan sampah, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki sistem pengelolaan memadai.
- Mendorong program makan siang bebas plastik.
- Menggunakan solusi alternatif pengganti plastik seperti wadah guna ulang, botol tumbler, dan rantang.
Salah satu siswa, Hilmi, menulis, “Saya berharap Bapak Presiden Prabowo Subianto sebagai pemimpin pemerintahan Indonesia untuk lebih memperhatikan sungai dan laut yang sudah kotor karena plastik. Kami ingin Indonesia menjadi negara yang lebih bersih dan sehat.”
Kegiatan edukasi bahaya mikroplastik diakhiri dengan deklarasi bersama untuk menjaga lingkungan serta pengumpulan tulisan siswa yang akan disampaikan kepada pihak berwenang.
Kepala Sekolah SDIT El Haq, Lutfi Andriansa, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan sejak usia dini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan kepedulian lingkungan yang berkelanjutan pada anak-anak. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan besar,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sekolah Ekologis bersama Aliansi Zero Waste Indonesia, dimana Ecoton merupakan bagian di dalamnya, yang bertujuan mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya polusi plastik.
- Cara asyik nonton konser ramah lingkunganCara praktis nonton konser musik secara asyik dan ramah lingkungan, mulai dari memilih transportasi hingga mengelola sampah, agar tetap keren sambil berkontribusi positif bagi bumi.
- Visi Indonesia Emas 2045 lebih condong ke ekonomi dibanding kebudayaanCapaian Indonesia emas saat ini dibebankan ke generasi muda. Mereka tersandera untuk mewujudkan Indonesia emas 20 tahun ke depan. Budayawan UGM Aprinus Salam mengkritik bahwa gagasan Indonesia Emas 2045 selalu dilihat dari sisi politik dan ekonomi, tidak dilihat dari sisi visi kebudayaan. Padahal dari visi kultural bisa diterapkan dalam upaya menggapai Indonesia emas pada dasarnya… Baca selengkapnya: Visi Indonesia Emas 2045 lebih condong ke ekonomi dibanding kebudayaan
- Posko Curhat Buruh diluncurkan bersamaan dengan momentum peringatan International Women’s Day Di BandungPembentukan Posko Curhat Buruh melibatkan organisasi masyarakat sipil KSN, PBHI Jabar, LBH Bandung, SEBUMI, Trimurti.id, dan AJI Bandung.
- Instalasi bambu karya mahasiswa UI menghidupkan tradisi lokal di kancah internasionalInstalasi bambu ini menggabungkan tradisi Bali dan Tiongkok, memiliki pesan budaya lokal dan keberlanjutan.
- Program Sekolah Ekologis mengenalkan gaya hidup zero waste sejak usia diniSiswa peserta Program Sekolah Ekologis pamerkan sampah kompos organik, eco enzyme, daur ulang kertas, dan peralatan zero waste.
- Warga Depok segel tungku bakar sampah milik pemkotPenyegelan tungku bakar milik Pemkot Depok oleh warga dilakukan karena menyebabkan pencemaran dan masalah kesehatan.