Padpals adalah solusi inovatif untuk masalah limbah pembalut sekali pakai, ramah lingkungan dan biodegradable.

Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) merancang solusi inovatif Padpals untuk mengatasi limbah pembalut. (Unpad)
Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) merancang solusi inovatif Padpals untuk mengatasi limbah pembalut. (Unpad)

Masalah limbah pembalut sekali pakai telah menjadi perhatian serius bagi keberlanjutan lingkungan. Di Indonesia, limbah ini sering kali terlupakan, meski dampaknya terhadap ekosistem sangat besar. Untuk itu, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) merancang solusi inovatif yang dikenal dengan nama Padpals.

“Solusi sederhana namun efektif ini bertujuan mengatasi masalah pembuangan pembalut sekali pakai yang kerap mencemari lingkungan,” demikian keterangan resmi yakses dari laman Unpad, Minggu (12/10/2025).

Padpals adalah kantong pembungkus limbah pembalut yang dirancang dengan material ramah lingkungan. Produk ini tidak hanya higienis dan praktis, tetapi juga terbuat dari plastik biodegradable berbahan dasar singkong yang dapat terurai secara alami. Bahan tersebut mengurangi dampak negatif terhadap tanah dan air, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan. Selain itu, Padpals mengandung mikroba pengurai yang dapat mempercepat proses degradasi pembalut.

Inovasi ini berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang kewirausahaan, yang didanai oleh Kemendikbudristek. Tim yang terlibat, yang terdiri dari Kayyisah Amani, Felisya Ataya Islami, Karina Deswita, dan Tasnim Mumtaza, bekerja di bawah bimbingan Asri Peni Wulandari.

Mereka tidak hanya mengembangkan produk ini, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat mengenai cara pembuangan pembalut yang benar dan dampaknya terhadap lingkungan.

Sebagai inovasi pertama di Indonesia, Padpals memiliki empat keunggulan utama: bahan biodegradable yang aman untuk lingkungan, mikroba pengurai untuk mempercepat proses degradasi, eco-friendly, dirancang agar tidak mencemari tanah atau air, dan praktis dan higienis, menjaga kebersihan dan kenyamanan pengguna.

Padpals adalah contoh nyata bagaimana inovasi mahasiswa dapat memberi solusi konkret terhadap persoalan lingkungan. Harapannya, produk ini dapat terus berkembang melalui kolaborasi dengan produsen pembalut dan ritel besar, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

Dengan semangat “Dari Daur Hidup ke Daur Bumi”, Padpals ingin menunjukkan bahwa langkah kecil dapat membawa perubahan besar. Menjaga lingkungan dimulai dari perhatian terhadap hal-hal kecil, seperti cara pembuangan pembalut yang ramah lingkungan.

Wujudkan Komitmen Kampus Hijau

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung keberlanjutan, Universitas Padjadjaran (Unpad) meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di Ciparanje, Jatinangor. Peresmian dilakukan pada Rabu, 9 Juli 2025, dengan pengguntingan pita oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dan Rektor Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita.

TPS 3R Ciparanje ini bertujuan untuk mengolah sampah yang dihasilkan oleh sivitas akademika Unpad dan sekitarnya, sehingga sampah dapat diolah menjadi produk baru yang bermanfaat. Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan mengapresiasi keberadaan TPS 3R, yang diharapkan dapat menekan jumlah sampah dan meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah di wilayah Jatinangor dan sekitarnya.

Saat ini, TPS 3R Ciparanje Unpad memiliki kapasitas untuk mengolah 4-6 ton sampah per hari. Rektor Unpad berharap kapasitas ini akan terus berkembang, tidak hanya untuk mengatasi sampah di lingkungan Unpad, tetapi juga untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Jatinangor dan sekitarnya.

Peresmian TPS 3R ini merupakan bagian dari komitmen Unpad terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Selain itu, langkah ini mendukung PIP Unpad dan turut serta dalam pencapaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa segera meningkatkan presentasinya hingga berkali-kali lipat. Dengan demikian nanti tidak hanya sampah di lingkungan Unpad saja yang bisa kita tanggulangi, tetapi juga sampah-sampah di luar Unpad, sehingga Unpad dapat lebih bermanfaat lagi di masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat,” jelas Rektor.

Dengan adanya TPS 3R Ciparanje, Unpad berharap dapat memberi manfaat tidak hanya bagi sivitas akademika, tetapi juga bagi masyarakat sekitar Jatinangor dan seluruh wilayah Jawa Barat.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses